Pemprov Sulteng sembelih 166 ekor hewan kurban

id Sulteng,Pemprov Sulteng,Sandi,Palu

Pemprov Sulteng sembelih 166 ekor hewan kurban

Gubernur Sulteng Longki Djanggola (ke tiga dari kanan) dan sejumlah warga menenangkan salah satu hewan kurban yang akan disembelih di halaman Sekretariat Daerah Provinsi Sulteng di Palu, Sabtu (2/8). (ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulteng)

Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah (Sulteng) menyembelih 166 ekor hewan kurban yang merupakan kurban dari pejabat dan organisasi perangkat daerah (OPD), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), satuan kerja (satker) dan lembaga negara di wilayah Sulteng termasuk sapi kurban bantuan Presiden Joko Widodo bagi yatim piatu, fakir miskin dan dhuafa di Palu, Sabtu.

Gubernur Sulteng Longki Djanggola di sela-sela prosesi penyembelihan hewan kurban di Sekretariat Daerah Provinsi Sulteng menyebut kegiatan tersebut telah menjadi agenda rutin setiap memasuki Idul Adha bahkan wajib.

“Sudah menjadi kewajiban seorang muslim dan muslimah yang mampu merelakan sebagian hartanya berkurban pada Hari Raya Idul Adha sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran Surat Al-Kautsar ayat 1 dan 2,”katanya.

Ia menyatakan berkurban berarti berupaya untuk bertaqarrub yang merupakan sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Inti ibadah kurban untuk menguji kesadaran dan sejauh mana segala pola pikir dan pola tindak umat Islam sejalan dengan perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya.

“Kurban hanya perlambang sebab yang terpenting adalah ketulusan hati untuk melaksanakan ibadah kepada Allah sebagai tanda rasa syukur kepadanya, kurban memiliki dimensi ganda yaitu vertikal dan horizontal,”ujarnya.

Secara vertikal, lanjutnya, berkurban membentuk pribadi muslim agar selalu taat dan dekat dengan Allah dan secara horizontal untuk membangkitkan semangat umat muslim agar memiliki jiwa sosial antar sesama.

“Selalu berbagi rezeki seperti yang dilakukan saat ini agar dapat dinikmati oleh saudara-saudara kita yang kurang mampu sehingga mereka juga gembira di Hari Raya Adha yang pada gilirannya terwujud solidaritas sosial yang tangguh antar sesama,”ucapnya.

Jika solidaritas sosial antarsesama terwujud, Longki mengatakan akan meredam dan meminimalisir berbagai gejolak kecemburuan sosial sebab kecemburuan sosial muncul ketika antarsesama tidak peduli atau kurang memperhatikan kebutuhan antar sesama yang sedang dilanda musibah dan kekurangan materi terutama yang terdampak COVID-19.