Tiga daerah di Sulteng waspada banjir dan tanah longsor

id Waspada banjir, bmkg, tanah longsor, cuaca buruk, nur alim, sulteng

Tiga daerah di Sulteng waspada banjir dan tanah longsor

Foto arsip- Banjir yang menggenangi permukiman warga di Bungku Utara, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. (ANTARA/HO-Michail-Dokumen BPBD Morut)

Efektifitas hujan lebat terjadi mulai Senin (3/7) Pukul 07.00 Wita hingga 24 jam ke depan
Palu (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan terdapat tiga daerah di Provinsi Sulawesi Tengah waspada bencana banjir dan tanah longsor pada puncak musim penghujan beberapa hari ke depan.

"Perlu diwaspadai banjir dan tanah longsor di Kabupaten Morowali Utara, Morowali, dan sebagian wilayah Kabupaten Poso," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis Al-Jufri Palu Nur Alim, di Palu, Senin.

Baca juga: Banjir kepung Morut, tidak ada korban jiwa, kerugian miliaran rupiah

Di menjelaskan, tiga hari ke depan, Sulteng masih berpotensi mengalami cuaca buruk, olehnya masyarakat diimbau agar tetap waspada, namun tidak panik khususnya wilayah-wilayah pegunungan, lereng, dan bantaran sungai.

Dia memaparkan, saat ini sedang terjadi fenomena anomali atau kemarau basah saat menjelang musim kemarau yang diprediksi terjadi pada minggu ke tiga Agustus.

"10 hari terkait di bulan Agustus ini harusnya secara statistik sudah berada di musim kemarau, tetapi karena saat ini masih kemarau basah justru puncak hujan benar-benar terjadi di bulan Juli hingga Agustus," ujar Nur Alim.

Baca juga: Puluhan rumah pemukiman warga di Morowali Utara terendam banjir

Dia menambahkan, akibat puncak penghujan, sehingga bulan Juli sampai Agustus banyak potensi bencana banjir dan tanah longsor, namun secara umum di Sulawesi, cuaca paling ekstrim masih melanda wilayah Kabupaten Luwu Utara, dan status siaga.

"Efektifitas hujan lebat terjadi mulai Senin (3/7) Pukul 07.00 Wita hingga 24 jam ke depan," ucapnya.

Meski tiga wilayah diwaspadai ancaman banjir dan tanah longsor akibat intensitas hujan tinggi, BMKG menilai tidak menutup kemungkinan wilayah-wilayah lain tidak diguyur hujan lebat yang juga bisa menimbulkan bencana serupa.

Titik tersebut antara lain perbatasan Kabupaten Donggala dan Kabupaten Parigi Moutong khususnya jalur kebun kopi, karena berada di atas gunung dengan posisi tebing yang cukup curam sehingga akhir-akhir ini dinilai rawan longsor bila terjadi hujan lebat.

"Olehnya pemerintah setempat sudah harus siap jika sewaktu-waktu terjadi kemungkinan buruk agar dampak yang ditimbulkan bisa diminimalisir," kata Nur Alim.

Baca juga: Jalur Trans Sulawesi menuju Morowali Utara dihantam banjir
Baca juga: LSM minta Pemkab evaluasi keberadaan tambang di Morowali demi cegah bencana