Hakteknas 2020 luncurkan progam Desa Berinovasi

id Kemendes PDTT,desa berinovasi,Abdul Haiim Iskandar

Hakteknas 2020 luncurkan progam Desa Berinovasi

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro (kiri) dan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar (kanan) menandatangani nota kesepahaman Desa Berinovasi di Jakarta, Senin (10/8/2020). (Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi)

Dari 74.953 desa di Indonesia, sekitar 30 persen masih kurang sentuhan inovasi
Jakarta (ANTARA) - Peringatan Hari Teknologi Nasional 2020 meluncurkan program Desa Berinovasi yang merupakan hasil kemitraan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dengan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Kemitraan program Desa Berinovasi itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman yang dilakukan di Jakarta, Senin. Penekenan MoU oleh dua kementerian disaksikan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin.

Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar bersyukur dengan kerja sama itu karena pedesaan memang masih membutuhkan sentuhan dan perhatian dari sejumlah pihak.

"Dari 74.953 desa di Indonesia, sekitar 30 persen masih kurang sentuhan inovasi," kata doktor honoris causa dari Universitas Negeri Yogyakarta itu.

Abdul juga menyebut ada sekitar 3 ribu desa yang belum tersentuh oleh listrik dan sekitar 11 ribu tidak ada ada jaringan internet.

"Desa-desa ini membutuhkan bantuan dari sejumlah pihak agar bisa berkembang dan maju," kata dia.

Dia mengatakan Kemristek/BRIN membutuhkan inovasi tepat guna pembangkit listrik "Pycohydro". Dalam beberapa aspek, pembangkit listrik itu skalanya akan dinaikkan menjadi "Microhydro" yang menjadi solusi untuk desa yang belum tersentuh listrik.

Desa Berinovasi merupakan program yang bertujuan untuk menggerakkan ekonomi dan menemukan peluang bisnis melalui penerapan teknologi untuk pengembangan produk unggulan serta membangun keterampilan dan kompetensi masyarakat.