Balita gizi buruk di Palu mendapat penanganan medis

id Gizi buruk, naura, pemkot palu, bappeta palu

Balita gizi buruk di Palu mendapat penanganan medis

Seorang Balita bernama Naura (2) penderita gizi buruk warga Pantoloan Boya mendapat penanganan medis di Puskesmas Pantoloan, Kecamatan Tawaeli sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Umum Madani Palu, Selasa (11/8/2020). ANTARA/HO/Pemkot Palu

Palu (ANTARA) - Seorang Balita penderita gizi buruk di Kota Palu, Sulawesi Tengah langsung mendapat penanganan medis oleh tim kesehatan pemerintah kota setempat.

"Penanganan gizi buruk terhadap anak Naura (2) dilakukan lintas instansi yang melibatkan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Kesehatan melalui Puskesmas termasuk Pemerintah Kelurahan Pantoloan Boya serta Yayasan Karampuang," kata Pejabat Bappeda Kota Palu Ibnu Mundzir, di Palu, Selasa.

Sejumlah instansi dan NGO yang terlibat memiliki peran masing-masing, seperti Bappeda setelah mendapat laporan, langsung menindaklanjuti melalui program Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPBM) yang bermitra dengan Unicef. 

Mendengar kabar itu, tim lintas instansi meninjau kondisi Naura, anak penderita gizi buruk yang merupakan warga RT 03/RW 04 Kelurahan Pantoloan Boya, Kecamatan Tawaeli, Selasa (11/8) sebelum di rujuk ke Rumah Sakit Umum Madani Palu.

Dikabarkan, saudara Naura dua pekan lalu meninggal dunia karena mengalami penyakit yang sama.

"Setelah mendapat perawatan medis, tim juga memberi asupan gizi, lalu meminta keterangan kedua orang tua anak itu," ungkap Ibnu yang juga Kepala Bidang Data dan Informasi Bappeda Palu.

Kepala Dukcapil Kota Palu Rosidah Thalib di dampingi sejumlah pejabat yang berkepentingan serta pihak Yayasan Karampuang menyerahkan dokumen kependudukan berupa KTP-el dan Kartu Keluarga kepada orang tua Naura.

Rosidah menjelaskan, pihaknya bergerak cepat mengurus dokumen kependudukan warga tersebut untuk keperluan pengurusan administrasi di rumah sakit, karena keluarga ini masuk kategori ekonomi lemah yang perlu mendapat perhatian pemerintah.

"Dokumen BPJS kesehatan mereka juga segera diserahkan, agar mereka tidak terbebani soal biaya selama pasien menjalani perawatan medis," katanya.