Kasus meninggal COVID-19 di Sultra jadi 18 orang

id Kasus meninggal COVID-19 di Sultra

Kasus meninggal COVID-19 di Sultra jadi 18 orang

Juru Bicara (Jubir) Satgas COVID-19 Sultra, La Ode Rabiul Awal (ANTARA/Harianto)

Kasus meninggal bertambah satu orang, berjenis kelamin laki-laki, usia 78 tahun berasal dari Muna. Tadi pagi hasil tes swabnya keluar sekitar jam 09.00 Wita

Kendari (ANTARA) - Tim Satuan Tugas Percepatan Penangan COVID-19 Sulawesi Tenggara (Sultra) menyampaikan bahwa data kasus meninggal akibat virus corona di daerah itu bertambah satu orang sehingga total menjadi 18 kasus per 12 Agustus 2020.

Juru Bicara (Jubir) Satgas COVID-19 Sultra, La Ode Rabiul Awal di Kendari, Rabu, mengatakan pasien yang meninggal tersebut berjenis kelamin laki-laki, usia 78 tahun berasal dari Kabupaten Muna.

"Kasus meninggal bertambah satu orang, berjenis kelamin laki-laki, usia 78 tahun berasal dari Muna. Tadi pagi hasil tes swabnya keluar sekitar jam 09.00 Wita," kata Rabiul.

Baca juga: Pasien sembuh COVID-19: Jangan stres

Selain terjadi penambahan kasus meninggal, Rabiul juga menyampaikan bahwa terjadi penambahan kasus baru sebanyak 24 orang, sehingga total kasus konfirmasi positif COVID-19 menjadi 1.076 orang.

"Rincin kasus baru (COVID-19) masing-masing satu orang dari (Kabupaten) Buton, Muna, Kolaka, (Kota) Kendari 12 orang dan Baubau 9 orang," ujar Rabiul.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulawesi Tenggara ini juga mengungkapkan bahwa selain adanya kasus sembuh baru, juga ada penambahan pasien yng sembuh sebanyak 10 orang sehingga total kasus sembuh menjadi 731 orang. Kemudian pasien yang tengah menjalani isolasi sebanyak 327 orang.

"Kasus sembuh Buton Tengah satu orang, Kendari sembilan orang," ungkapnya.

Data kasus COVID-19 di Sulawesi Tenggara per 12 Agustus 2020. (Sumber: Satgas COVID-19 Sultra) (ANTARA/Harianto)

Wayong mengimbau seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara agar selalu memproteksi diri dari virus Corona dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan salah satunya menjaga jarak, menggunakan masker dan sering mencuci tangan dengan menggunakan sabun.
 

"Perlu kami ingatkan kembali kepada seluruh masyarakat dan kita semua bahwa status pandemi masih belum berakhir kita hanya beradaptasi dengan kebiasaan baru agar kita semua dan seluruh masyarakat bisa terhindar, bisa produktif pelayanan pelayanan publik, bisa berlangsung dunia usaha, bisa bergerak dan aktivitas sosial maupun keagamaan bisa berjalan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," katanya.

Sementara itu, Jubir Satgas COVID-19 Muna, La Ode Ahmad Wahid Agigi, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya di Kendari, mengatakan bahwa almarhum meninggal pada tanggal 12 Agustus pukul 00.15 Wita.

Baca juga: Kapolda Sultra: Demo saat bencana corona terancam pasal berlapis

"Jenis kelamin laki-laki, umur 78 tahun, meninggal tanggal 12 Agustus 2020 pukul 00.15 Wita. (Almarhum) punya gejala demam, batuk, dan sesak napas. (Jasad pasien) sudah dimakamkan sesuai protokol COVID-19," kata Wahid.

Sebaran ke-18 data kasus meninggal COVID-19 di Sultra, yakni Kabupaten Buton tiga orang, Muna satu orang, Kolaka satu orang, Kolaka Utara dua orang, Kota Kendari tujuh orang dan Kota Baubau empat orang.