YAPPIKA bantu peralatan UMKM korban bencana Pasigala

id Yappika, bantu, umkm

YAPPIKA bantu peralatan UMKM korban bencana Pasigala

Sejumlah peralatan bantuan untuk UMKM dampingan YAPPIKA, di Palu, Kamis (13/8/2020).ANTARA/Sulapto Sali.

Kita datang membantu pemulihan bencana, kita fokus di protection khusus kepada wanita yang rentan atau ke perlindungan perempuan
Palu (ANTARA) - Yayasan Penguatan Partisipasi, Inisiatif, dan Kemitraan Masyarakat Indonesia (YAPPIKA), membantu peralatan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kepada warga korban bencana alam di wilayah Palu, Sigi, dan Donggala (Pasigala), Sulawesi Tengah.

“Peralatan yang kita bantu berupa meja, kursi, dan beberapa peralatan lain kebutuhan kelompok UMKM yang kita dampingi di Pasigala,” kata Hari Wijayanto, Livelihood Officer YAPPIKA, di Palu, Kamis.

Hari menjelaskan, kelompok UMKM yang dibantu berjumlah 14 kelompok tersebar di wilayah Palu, Sigi, dan Donggala.

Ia menambahkan, bantuan peralatan untuk kelompok UMKM dampingan merupakan salah satu program YAPPIKA kepada warga Pasigala yang menjadi korban bencana alam gempa bumi tsunami dan likuefaksi yang terjadi tahun 2018.

“Program pemulihan penghidupan atau livelihood, warga korban bencana,” ujarnya.

Hari mengatakan, selain membantu peralatan UMKM, YAPPIKA juga telah membantu ratusan warga dampingan yang terdampak COVID-19.

Ia menjelaskan, YAPPIKA telah mendistribusi ratusan paket sembako kepada kelompok-kelompok masyarakat dampingan di Pasigala.

Paket yang dibagikan berupa beras 10 kilogram, margarin, kacang hijau, kecap, garam, dan lain-lainnya kebutuhan makanan dengan nilai paket Rp300 ribu lebih.

Ia mengatakan, paket bantuan tersebut diberikan selama wabah virus Corona atau COVID-19, kepada kelompok masyarakat di wilayah dampingan YAPPIKA, di Pasigala.

“Untuk bantuan COVID-19 baru sebagian dari program dampingan kami, respon kepedulian kami,” katanya.

Hari menjelaskan, YAPPIKA sendiri ada di wilayah Sulawesi Tengah membantu pemulihan pasca bencana yang terjadi di tahun 2018.

“Kita datang membantu pemulihan bencana, kita fokus di protection khusus kepada wanita yang rentan atau ke perlindungan perempuan,” jelasnya.

Hari menambahkan, YAPPIKA mendampingi kelompok-kelompok seperti nelayan, pertanian dan UMKM, dalam program livelihood, dan pembangunan Huntap.

“Untuk Huntap kami mengistilahkan dengan pembangunan rumah tumbuh, rumah tumbuh maksudnya adalah ketika masyarakat sudah mempunyai biaya bisa menambahkan sendiri untuk memperluas atau memperlebar rumahnya,” ujarnya.

Hari memaparkan YAPPIKA sendiri bekerja bersama beberapa mitra di lapangan dengan selalu mengacu pada tiga mandat organisasi yaitu, kepemimpinan perempuan, pelokalan dan akuntabilitas.