"Pasar tani ini menjadi salah satu fasilitas yang diberikan oleh pemerintah, dalam rangka mendukung penyediaan akses pasar hasil pertanian milik petani," ucap Kepala Dinas TPH Sulteng, Tri Iriyani Lamakampali, di Palu, Senin.
Tri Lamakampali mengemukakan, pasar tani yang diselenggarakan di halaman Kantor Dinas TPH Sulteng bertujuan agar petani terjun langsung ke pasar menjual hasil pertanian.
"Iya, jadi bukan pedagang yang menjual hasil pertanian, tetapi petani langsung menjual," sebutnya.
Dengan keterlibatan langsung petani dalam pasar itu, kata dia, menjadi satu upaya memutus mata rantai harga pertanian yang melambung tinggi, sehingga membuat daya beli masyarakat berkurang dalam situasi pandemi COVID-19 ini.
"Kita ingin mewujudkan pemasaran dan harga hasil pertanian yang layak dan wajar bagi petani," ujarnya.
Hal itu karenanya, kata dia, sejauh ini harga hasil pertanian yang ada di pasaran tidak menguntungkan petani. Sehingga Pemprov Sulteng lewat Dinas TPH berinisiatif untuk melaksanakan pasar tani.
Di pasar tani tersebut, Dinas TPH Sulteng menyediakan kios secara gratis kurang lebih 30 kios yang melibatkan langsung petani dari Kabupaten Sigi dan daerah lainnya di Kota Palu dan sekitarnya.
"Yang terlibat di sini ialah petani atau kelompok-kelompok tani, yang mana hasil pertanian yang dijual hari ini mereka ambil dari anggota kelompok tani mereka," ujarnya.
Tri Iriyani Lamakampali mengaku bahwa pelaksanaan kegiatan pasar tani di HUT Ke-75 RI sesuai dengan surat himbaun Menteri Pertanian yang diterima oleh Dinas TPH Sulteng pada tanggal 12 Agustus 2020.
"Lalu kami melakukan langkah-langkah persiapan dengan segala keterbatasan anggaran dan kesiapan di tengah pandemi COVID-19 ini, namun hal itu tidaklah menjadi masalah, terbukti hari ini pasar tani dapat dilaksanakan," sebutnya.
