Mobil Dapur Umum Ditarik Dari Lokasi Bencana

id posko

Mobil Dapur Umum Ditarik Dari Lokasi Bencana

Ilustrasi (antaranews)

Palu,  (antarasulteng.com) - Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Resmin Rasse mengatakan satu unit mobil dapur umum sudah ditarik kembali dari lokasi bencana alam di daerah itu.

"BPBD Provinsi Sulteng sudah menarik kembali kendaraan operasional itu dari lokasi karena sekitar 90 persen pengungsi sudah pulang ke rumah," katanya di Palu, Rabu.

Ia mengatakan meski pengungsi sudah kembali ke rumah, tetapi posko bencana alam banjir dan tanah longsor yang ada di Desa Kamarora, salah satu dari dua desa yang dilanda bencana alam pada 20 Mei 2014 itu masih belum dibubarkan.

Petugas posko masih tetap siaga di lokasi banjir sampai selesai masa tanggap darurat.

Saat ini, kata Resmin masyarakat dibantu anggota TNI sedang melakukan kerja bakti membangun kembali bak air bersih yang rusak.

Begitu pula jaringan pipa air bersih yang rusak diterjang banjir dan tanah longsor dan drainase di sepajang jalan desa di Desa Kadidia dan Kamarora diperbaiki kembali.

Untuk kebutuhan makan dan minum petugas posko, masyarakat dan anggota TNI yang melakukan kerja bakti tidak lagi disediakan posko bencana alam, tetapi langsung di rumah kepala desa Kamarora dan Kadidia.

"Kita berharap dalam pekan ini juga sarana air bersih dan saluran air yang rusak karena bencana alam tersebut sudah rampung diperbaiki," katanya.

Sejumlah pihak menduga bencana banjir dan tanah longsor yang melanda dua desa di Kecamatan Nokilalaki pada pekan lalu selain karena hujan, juga kawasan hutan lindung di wilayah itu sudah berubah fungsi sebagai lahan kembun masyarakat.

Banyak masyarakat yang sudah membuka kebun baru, padahal hutan yang ada di sekitar kedua desa itu masuk dalam kawasan Taman Nasional.

"Ada beberapa desa di Kecamatan Nokilalaki yang masuk dan berbatasan langsung di kawasan Taman Nasional sehingga sangat rawan terjadinya pembukaan lahan untuk areal kebun," kata Kepala Bidang Konservasi Taman Nasional Lore Lindu, Ahmad Yani.

Dia menambahkan sebanyak 69 desa berbatasan langsung dengan kawasan Taman Nasional.(skd)