Forum Anak Sulteng minta pemerintah penuhi hak anak di darurat bencana

id forum anak sulteng,anak sulteng,anak penyintas,anak pasigala,anak padagimo,ystc,save the children

Forum Anak Sulteng  minta pemerintah penuhi hak anak di darurat bencana

Anak-anak korban gempa dan pergerakan tanah (likuefaksi) di Kelurahan Petobo bermain di lokasi pengungsian yang dibangun pemerintah melibatkan BUMN. ANTARA/Mohammad Hamzah

Palu (ANTARA) - Forum Anak Nosarara Kota Palu dan Forum Anak Anantovea Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah meminta pemerintah untuk memenuhi hak-hak anak dalam situasi darurat bencana alam dan non-alam, maupun situasi pascabencana sebagai bentuk keberpihakan terhadap keberlangsungan dan tumbuh kembang anak.

"Pemerintah pusat dan daerah perlu melakukan percepatan pembangunan infastruktur yang lebih baik, termasuk penyediaan hunian sementara dan hunian tetap yang lebih layak," ucap Tazkia Aulia saat membacakan rekomendasi Forum Anak Nosarara Kota Palu, Sulteng, pada kegiatan dialog dengar suara anak yang tinggal di wilayah rawan bencana atau terdampak bencana pandemi COVID-19, diselenggarakan Save The Children atau Yayasan Sayangi Tunas Cilik (YSTC) secara virtual, Rabu.

YSTC menghadirkan anak-anak dari daerah terdampak bencana alam meliputi anak dari Provinsi Sulteng, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan, pada dialog itu yang mengangkat tema "membangun Indonesia tangguh dari dan bersama generasi penerus".

YSTC juga menghadirkan narasumber yakni Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzly, Menteri Desa PDTT yang diwakili oleh Direktur Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan, Harlina Sulistyorini, Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan, Direktur jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos RI Hary Hikmat dan Wakil Ketua Dewan Pembina YSTC, Dewi Suharto.

Pejabat-pejabat yang hadir dalam dialog tersebut mendengar langsung dan merespon positif suara anak yang disampaikan oleh forum anak tiga provinsi tersebut, dalam rekomendasi mereka.

Kepada pemerintah, Forum Anak Nosarara, Kota Palu juga meminta agar pemerintah menyediakan tempat bermain yang ramah anak di hunian sementara dalam penanggulangan pascabencana.

Kemudian, penyediaan pusat informasi terpercaya dan mudah diakses khususnya informasi dan akses pendukung yang berbasis ramah anak.

Selanjutnya, Andi Suhrini dari Forum Anak Anantovea Kabupaten Sigi, menyampaikan bahwa anak-anak perlu dilibatkan dalam musyawarah pembangunan terutama anak-anak yang tinggal di daerah rawan bencana dan yang terdampak bencana.

Ia menyampaikan bahwa perlu melakukan pemulihan terhadap psikologis anak pascabencana agar mencegah munculnya gangguan psikologis pada anak, mengingat pascabencana anak banyak yang merasa cemas, dan terjadinya perubahan pola pikir dan perilaku.

Dia menyampaikan kepada pemerintah bahwa pembuatan tanggul sangat dibutuhkan untuk antisipasi bencana yang akan terjadi, karena kebanyakan tinggal di daerah pantai.