Minat petani Sulteng kembangkan bawang putih masih minim

id bawang

Minat petani Sulteng  kembangkan bawang putih masih minim

Panen bawang putih hasil demplot di Dataran Napu, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah beberapa waktu laku dilakukan Kementerian Pertanian.

Palu, Sulteng (ANTARA) - Minat petani di Provinsi Sulawesi Tengah mengembangkan komoditi bawang putih secara besar-besaran di daerah itu hingga kini masih terbilang sangat minim, padahal permintaan pasar cukup tinggi.

"Karena itu, kita masih sangat tergantung dari impor bawang putih," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sultenmg, Trie Iryani Lamakampali di Palu, Senin.

Ia mengatakan untuk mengajak petani Sulteng lebih tertarik lagi menanam bawang putih, perlu edukasi dan sosialisasi yang rutin dan proaktif.

Dan ini merupakan salah satu tugas dan peran dari petugas PPL yang ada di setiap desa di seluruh kabupaten/kota di Sulteng.

Pertugas PPL harus proaktif melakukan sosialisasi agar petani semakin tertarik untuk membudidayakan komoditi bawang putih.

Terutama, kata dia, bawang putih lokal yang cocok dengan kondisi tanah dan iklim yang ada di daerah itu.

Lahan untuk pengembangan komoditi bawang putih di Sulteng masih cukup tersedia.

"Hanya saja petani selama ini masih sangat minim yang menanam bawang putih," kata dia.

Memang, kata Trie, jika dibandingkan dengan bawang putih impor, bawang putih lokal yang dikembangkan petani di beberapa daerah di Sulteng, termasuk di Sigi dan Poso secara kualitas masih jauh.

Dari segi tampilannya, bawang putih lokal kecil-kecil, sedangkan bawang putih impor selama ini dari China besar-besar.

"Tapi dari segi aromanya, bawang putih lokal masih jauh lebih unggul," ujar Trie.

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian sekarang ini lagi gencar-gencar memprogramkan pengembangan bawang putih lokal, termasuk di Sulteng.

Misalkan di Dataran Napu, pemerintah pusat dan provinsi mengalokasikan lahans eluas sekitar 100 hektar untuk demplot pengembangan bawang putih.

Selain di Dataran Napu, juga sudah dikembangkan bawang putih di wilayah Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong.

Menurut dia, jika program pengembangan bawang putih di daerah-daerah dapat berjalan dengan baik, sesuai dengan harapan, niscaya Indonesia tidak akan tergantung lagi dengan impor bawang putih.