Pemerintah akan fasilitasi produk UMKM masuk Kanada lewat "e-commerce"

id UMKM,UMKM tembus pasar Kanada,Archipelago Marketplace,Kanada,ITPC Vancouver

Pemerintah akan fasilitasi produk UMKM masuk  Kanada lewat "e-commerce"

Tangkapan layar acara diskusi virtual bertajuk ‘Peluang dan Tantangan Peningkatan Ekspor Produk UMKM ke Kanada’ yang digelar pada Senin (24/8/2020) pagi waktu Jakarta. (ANTARA/Aria Cindyara)

Jakarta (ANTARA) - Pusat Promosi Perdagangan Indonesia (ITPC) di Vancouver akan memfasilitasi masuknya produk-produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) ke pasar Kanada melalui platform e-commerce Amazon, yang menjadi salah satu laman berbelanja daring yang paling populer di kalangan warga Kanada.

Dalam acara diskusi virtual bertajuk ‘Peluang dan Tantangan Peningkatan Ekspor Produk UMKM ke Kanada’ yang digelar pada Senin pagi waktu Jakarta, Direktur ITPC Vancouver Robby Handoko mengatakan pihaknya akan memfasilitasi produk-produk asal Indonesia, khususnya dari pelaku UMKM, yang telah siap untuk dipromosikan dan bersaing di pasar Kanada.

“ITPC bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan yang ada di Kanada dan di New York (Amerika Serikat) akan memfasilitasi pelaku UMKM sehingga nanti mereka akan dapatkan gratis 100 persen (biaya pengurusan),” kata Robby.

Upaya tersebut dilakukan melalui program Archipelago Marketplace yang akan dibuat di dalam situs Amazon. Menurut Robby, Amazon merupakan salah satu situs perbelanjaan daring yang populer di kalangan warga Kanada, terutama selama masa pandemi COVID-19, dengan penjualan yang meningkat sebanyak 90 persen.

Dalam putaran pertama ini, ITPC akan menggandeng 20 vendor makanan dan minuman asal Indonesia dengan masing-masing lima jenis produk sehingga totalnya menjadi 100 produk.

Robby mengatakan pihaknya mengejar momentum hari liburThanksgiving yang dirayakan di Amerika Utara pada akhir bulan November nanti, serta momen tahun baru.

Saat ini, progress Archipelago Marketplace tengah dalam proses kurasi produk-produk asal Indonesia secara virtual dan secara fisik ke masing-masing perusahaan, sekaligus menginisiasi adaptasi produk.

Proses adaptasi didampingi oleh tenaga ahli yang mengetahui persis produk-produk yang digemari di pasar Kanada, terutama produk makanan dan minuman, dan apabila diperlukan, para pelaku bisnis akan diminta untuk mengadaptasi produknya, seperti memastikan kemasan produk tersedia dalam dua Bahasa.

“Sementara yang lain, logistik pengiriman dari Jakarta ke Vancouver, lalu ke Amazon itu semua nanti ditanggung oleh para shareholder yang akan membantu proyek ini,” ujarnya.

Apabila program tersebut berjalan dengan baik, maka akan dilanjutkan dengan template yang sama usai proses evaluasi.

Selain mempromosikan produk-produk UMKM, program Archipelago Marketplace diharapkan dapat meningkatkan citra Indonesia serta produk-produk asal Indonesia, sehingga warga setempat dapat menjadi lebih akrab dengan apa yang dapat ditawarkan oleh Indonesia.

Pemerintah sendiri tengah berupaya meningkatkan aktivitas perdagangan dengan Kanada, salah satunya melalui promosi produk UMKM.

Acara diskusi ‘Peluang dan Tantangan Peningkatan Ekspor Produk UMKM ke Kanada’ digelar oleh Kementerian Luar Negeri RI dan GAPMMI, dengan mengundang sejumlah pembicara termasuk perwakilan-perwakilan RI di Kanada, Pusat P2K2 Kemlu, Tim UMKM GAPMMI, diaspora Indonesia di Toronto, ITPC Vancouver, dan BPOM.

Baca juga: Pelaku UMKM perlu pembekalan bahasa untuk bisa bersaing di pasar global
Baca juga: HBD Indonesia pacu perkembangan bisnis UMKM bersama "e-commerce"
Baca juga: Presiden Jokowi : beli produk lokal, tingkatkan pendapatan petani nelayan UMKM