Pendapatan bersih Astra Agro naik 6,5 persen di tengah pandemi COVID-19

id Astra Agro Lestari,Astra Agro,Sawit

Pendapatan bersih Astra Agro naik 6,5 persen di tengah pandemi COVID-19

CEO Astra Agro Lestari, Tbk Group Santosa (tengah) pada Public Expose di BEJ, Rabu (26/8) (ANTARA/HO-Humas AAL)

Santosa: Selama pandemi COVID-19, kegiatan operasional di perkebunan kelapa sawit Astra Agro berjalan normal
Palu (ANTARA) - Di tengah pandemi Covid-19, PT Astra Agro Lestari Tbk mencatatkan kinerja finansial yang positif yakni pendapatan bersih perseroan naik 6,5 persen dari Rp8,5 triliun pada Semester I Tahun 2019 menjadi Rp 9,1 triliun pada Semester I (Januari-Juni) 2020. 

Kenaikan pendapatan ini ditopang oleh kenaikan harga jual rata-rata CPO perseroan selama 2020 seperti yang sudah disampaikan pada Public Expose yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Rabu (26/8).

Selama semester I tahun 2020, harga jual rata-rata CPO Astra Agro naik 25,9% dari Rp 6.441 per kilogram tahun 2019 menjadi Rp 8.109 per kilogram. Kenaikan harga CPO di tengah pandemik disebabkan oleh meningkatnya daya serap pasar dalam negeri sebagai dampak dari pelaksanaan program mandatori B30 oleh Pemerintah Republik Indonesia. 

Baca juga: Astra Agro raih laba Rp211 miliar, 45 persennya untuk deviden

Dari sisi operasional, pada periode yang sama, produksi CPO Astra Agro turun 15,2% dari 834 ribu ton menjadi 707 ribu ton sebagai dampak dari cuaca kering yang terjadi di tahun sebelumnya.

Selama pandemik Covid-19, kata CEO AAL Group Santosa, kegiatan operasional di perkebunan kelapa sawit Astra Agro berjalan normal. Perseroan menerapkan protokol Covid-19 yang ketat di mana physical distancing diterapkan dalam seluruh kegiatan karyawan serta menyiapkan perlengkapan dan sarana mencegah penularan Covid-19, seperti dengan pemakaian masker dan penyediaan disinfektan. Selain itu, juga diberlakukan pembatasan akses keluar masuk ke dalam wilayah areal perkebunan.

Baca juga: Ekspor dan harga sawit membaik, moga jadi penyemangat ekonomi nasional

Tantangan selain Covid-19 adalah puncak musim kemarau yang berpotensi mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Perseroan melakukan pencegahan dengan meningkatkan langkah-langkah antisipatif, seperti diperkuatnya Fire Management System dengan penggunaan Unmaned Aerial Vehicle (UAV), pesawat tanpa awak atau drone yang diterbangkan secara rutin untuk memantau kondisi sekitar perkebunan. 

Di samping itu, Astra Agro menyiapkan infrastruktur seperti unit pemadaman, embung, simulasi serta koordinasi dengan pemerintah dan instansi terkait, maupun sosialisasi kepada masyarakat yang dilakukan secara intensif. (Humas AAL Group)

Baca juga: Industri sawit dalam negeri beroperasi normal selama pandemi COVID-19