Apindo Sulteng minta perusahaan daftarkan karyawan di BPJS

id apindo

Apindo Sulteng  minta perusahaan daftarkan karyawan di BPJS

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah,Ir Achrul Udaya SH (foto Antara/Anas Masa) (Antara/Anas Masa)

Palu (ANTARA) - Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Sulawesi Tengah Acrul Udaya minta perusahaan yang ada di daerah itu segera mendaftarkan karyawannya di BPJS Ketenagakerjaan setempat agar mereka bisa mendapatkan hak-haknya sebagai pekerja.

"Terus terang di Sulteng masih banyak perusahaan yang belum mendaftarkan karyawannya sebagai peserta BPJS," katanya di Palu, Senin.

Ia mengatakan perusahaan wajib mendata dan kemudian melaporkan dengan benar jumlah karyawannya.

Perusahaan juga wajib untuk mendaftarkan seluruh karyawan menjadi peserta BPJS.

Dengan demikian, kata dia, mereka bisa mendapatkan hak-haknya.

"Kasihan kalau mereka tercatat sebagai karyawan di perusahaan, tetapi tidak masuk peserta BPJS," kata Achrul.

Ia mengatakan perusahaan harus transparan melaporkan tenaga kerjanya.

"Jangan hanya sebagian saja dilaporkan, tetapi lainnya tidak untuk menghindari kewajiban membayar iuran BPJS baik ketenagakerjaan maupun kesehatan," ujarnya.

Di Sulteng, kata dia, masih banyak perusahaan yang tidak jujur dalam hal memberikan data jumlah karyawan dan peserta BPJS.

Oleh karena itu, Achrul berharap, kesadaran pihak perusahaan untuk memperhatikan hak-hak  karyawannya, salah satu didaftarkan menjadi peserta BPJS.

Menjawab pertanyaan, selama masa pandemi COVID-19, ada perusahaan yang tidak melakukan PHK, meski terdampak pandemi COVID-19.

Contohnya, Hotel Sultan Raja yang memiliki 100 karyawan, semuanya tetap bekerja seperti biasa selama masa pandemi COVID-19.

"Tidak ada PHK yang mereka lakukan," kata dia.

Perusahaan yang bergerak dalam sektor jasa perhotelan itu, kata Achrul, menyiasati masa pandemi COVID-19 dengan tidak melakukan PHK.

Managemen perusahaan itu hanya mengatur jadwal tugas secara bergantian atau sistem sif.

Tetapi juga sebagian perusahaan dengan terpaksa harus melaksanakan PHK karena kondisi keuangan perusahaan yang tidak memungkinkan.

Tetapi setelah itu, katanya, mereka ada yang dipanggil kembali untuk bekerja.

Di Sulteng sektor pariwisata dan perhotelan dan restoran selama masa pandemi COVID-19 terpukul, namun sekarang ini mulai bangkit kembali.

"Kita semua berharap COVID-19 segera berakhir dan ekonomi nasional bisa kembali pulih seperti sebelumnya," harap Achrul.