Sebanyak 155.174 KPM-PKH se Sulteng siap terima bansos beras

id bansos

Sebanyak 155.174 KPM-PKH se Sulteng siap terima bansos beras

Kepala Dinas Sosial Sulteng, Ridwan Mumu menyerahkan bansos beras kepada salah seorang keluarga penerima manfaat program keluarga harapan (KPM-PKH) di Palu, Rabu. (Foto Antara/Anas Masa). (Antara/Anas Masa)

Palu (ANTARA) - Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah, Ridwan Mumu mengatakan sebanyak 155.174 kepala keluarga penerima manfaat program keluarga harapan (KPM-PKH) di daerah itu siap menerima bantuan sosial beras dari pemerintah pusat.

"Hari ini launching bansos beras untuk KPM-PHK secara nasional dilakukan Kementerian Sosial  dipusatkan di gudang beras milik Bulog di Jakarta yang disiarkan langsung melalui zoom," katanya di Palu, Rabu.

Baca juga: Buwas ancam akan pecat oknum yang mainkan Bansos Beras COVID-19

Ridwan mengatakan peluncuran bansos secara nasional dilakukan Menteri Sosial Juliari P. Batubara bersama Dirut Perum Bulog Budi Waseso.

Khusus di Sulteng peluncuran dilakukan di gudang beras milik Perum Bulog Wilayah Sulteng di Kelurahan Tondo, Kecamatan Palu Timur.

Untuk tahap pertama diserahkan bansos kepada tiga KPM-PKH yang berdomisili di Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng untuk jatah Agustus-September 2020 sebanyak 30 kg/kk. Selanjutnya pada tahap kedua akan diserahkan lagi 15 kg/kk.

Dia menjelaskan setiap kepala keluarga PKH memperoleh jatah bansos berupa beras masing-masimng 15 kg. 

"Itu sebabnya untuk tahal awal ini diserahkan langsung dua bulan (Agustus-September 2020) sebanyak 30kg," kata Ridwan.

Baca juga: Kemensos optimistis bansos dorong pemulihan ekonomi

Ditambahkannya, penyaluran bansos KPM-PKH kali ini dilakukan pihak ketiga. 

"Artinya kalau dahulu rastra atau raskin disalurkan oleh Bulog, tetapi bansos beras untuk KPM-PKH dilakukan pihak ketiga yang sudah ditetapkan," katanya.

Berdasarkan arahan Mensos, bahwa bansos beras harus diserahkan ke titik terdekat yakni masyarakat.

Khusus di Sulteng, untuk penyaluran bansos beras di masing-masing kabupaten dan kota akan dilakukan sesuai mekanisme dan arahan mensos.

"Untuk sekarang ini saya dan pak kepala kantor Wilayah Perum Bulog Sulteng belum bisa memastikan karena sampai sekarang ini pemenang tender yakni transporder belum menghadap kami," kata dia.

Baca juga: Sembilan tahun buron korupsi bansos, Suroso akhirnya tertangkap

Seharusnya, kata Ridwan pemenang tender sudah menghadap untuk koordinasi rencana penyaluran bansos dimaksud.

Dia sangat berharap dalam waktu dekat, pihak transporder segera menghadap baik kepada Dinas Sosial dan Perum Bulog selaku BUMN yang dipercayakan pemerintah untuk menyediakan alokasi stok beras sesuai kebutuhan bansos untuk KPM-PKH di Sulteng.

Di Sulteng, lanjut Ridwan ada 13 kabupaten dan kota dengan jarak antara satu kabupaten dengan lainnya cukup jauh dan medan berbeda-beda sehingga butuh koordinasi satu sama lainnya agar bantuan sampai ke titik distribusi terdekat di setiap kabupaten dan kota di daerah itu.

Sementara Kepala Kantor Wilayah Perum Bulog Sulteng, Basirun mengatakan siap melayani pengambilan bansos beras yang diperuntukan bagi KPM-PKH di Sulteng.

Ia mengatakan secara kuantum, Bulog Sulteng masih memiliki stok beras di gudang dalam jumlah memadai.

Bulog Sulteng juga menjamin kualitas beras yang akan disalurkan kepada keluarga penerima manfaat.

"Beras yang ada di Bulog dijamin dari segi mutu bagus, dan aman untuk dikonsumsi," kata Basirun.

Baca juga: Pemerintah akan berikan insentif Rp2,4 juta untuk pekerja bergaji Rp5 juta

Dia menambahkan semua beras sudah dikemas 15 kg.

"Masalah kualitas jangan diragukan, sebab Bulog membeli beras dari petani sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan. Di samping itu proses kemasanpun baik untuk 10 kg maupun 15 kg dilakukan sebaik mungkin," katanya.

Dia mengatakan Bulog Sulteng miliki mesin kemas dan poliser meski masih terbatas kemampuannya.

Ny Rusnawati, seorang penerima bansos beras di Palu mengaku sangat gembira mendapatkan bantuan tersebut. 

"Terus terang saya sangat bahagia bisa mendapat  bansos beras dari pemerintah pusat," katanya.

Hal senada juga disampaiknya Ny Nitaeli, warga Kelurahan Tondo, Palu Timur. 

Selama masa pandemi COVID-19, tidak pernah mendapatkan bansos beras. 

"Ini baru kali pertama saya dan KPM-PHK lainnya mendapat jatah bansos beras," katanya.
(T.BK03/)