"Banyak masalah pascabencana gempa, hingga saat ini belum tuntas. Sehingga kita butuh pemimpin yang bisa menyelesaikannya," kata Nilam dalam orasi politiknya pada deklarasi pasangan Rusdy-Ma'mun, di Palu, Kamis.
Nilam yang juga Ketua DPRD Sulteng itu mengemukakan, masih banyak masalah yang dialami oleh daerah diantaranya pascabencana gempa, tsunami dan likuefaksi mana masih banyak warga yang tinggal di hunian sementara dan belum mendapatkan jaminan hidup, santunan duka, dan stimulan rumah rusak berat, sedang dan ringan.
Selain itu, gempa yang merusak sektor pertanian, infastruktur jalan, jembatan dan irigasi pertanian, yang belum pulih hingga saat ini, menjadi masalah tersendiri yang dihadapai daerah ini.
Nilam menyebut, belum berakhir duka karena bencana gempa, tsunami dan likuefaksi itu kini datang lagi masalah pandemi COVID-19, yang secara langsung berdampak pada daya beli masyarakat.
"Kita butuh pemimpin yang bisa selesaikan masalah ini, pasangan Rusdy-Ma'mun harus bisa menghapus air mata orang miskin," sebutnya.
Dia mengatakan Rusdy Mastura dan Ma'mun Amir merupakan simbol politik adalah milik semua orang, sehingga tidak selamanya politik hanya milik orang-orang berduit.
"Politik itu bukan hanya milik orang berduit, bukan milik orang yang berdarah biru. Semua orang punya kesempatan yang sama untuk berpolitik," katanya.
Ia mengajak kepada seluruh pengurus partai koalisi, simpatisan yang tersebar di seluruh penjuru pelosok Sulteng, agar memenangkan Rusdy Mastura dan Ma'mun Amir pada 9 Desember 2020.
