Johnson sabet Rp221 miliar dan nomor satu dunia usai juara FedExCup

id Golf,Dustin Johnson ,FedEx Cup

Johnson sabet Rp221 miliar dan nomor satu dunia usai juara FedExCup

Pegolf Dustin Johnson mengangkat trofi FedEx Cup setelah putaran terakhir turnamen golf Tour Championship di East Lake Golf Club, Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, pada 7 September 2020. (REUTERS/USA TODAY Sports/Adam Hagy)

Jakarta (ANTARA) - Pegolf Dustin Johnson menjuarai Tour Championshiop setelah unggul tiga pukulan untuk merengkuh gelar FedExCup pertamanya dan sekaligus menyabet hadiah 15 juta dolar AS (Rp221 miliar) dalam babak terakhir turnamen itu, Senin waktu AS atau Selasa WIB.

Kemenangan ini sekaligus juga mengembalikan dia ke puncak peringkat dunia dan menutup sempurna musimnya di PGA Tour.

Turnamen terakhir dalam PGA Tour musim 2019-2020 PGA Tour ini sepertinya bakal bebas dari drama ketika Johnson mengawali lomba dengan gebrakan lima pukulan di East Lake Golf Club.

Pegolf Amerika berusia 36 tahun ini membutuhkan lebih dari sekadar itu guna menutup babak terakhir dengan dua di bawah par 68 untuk menyingkirkan juara FedExCup 2017 Justin Thomas dan Xander Schauffele yang keduanya mengakhiri lomba pada empat di bawah 66.

Johnson yang memulai pekan lomba ini dengan 10-under sebagai akibat dari sistem skor FedExCup, finis dengan total 21-di bawah 269 untuk merebut gelar ke-23 dalam karirnya dan gelar ketiga musim ini, yang semuanya tercipta setelah restart terkait COVID-19.

Setelah nyaris menyabet gelar FedExCup empat tahun silam ketika pegolf Irlandia Utara Rory McIlroy menaklukkan Kevin Chappell dan Ryan Moore dalam playoff tiga pemain di Tour Championship itu, Johnson yang jarang membahas target-targetnya tidak bisa menyembunyikan fakta bahwa juara adalah tujuan karirnya.

Sudah jelas Johnson bermain sebagai pegolf yang mengemban misi dengan finis pertam, kedua dan pertama dalam tiga turnamen playoff.

"Saya ingin menjadi juara FedExCup. Saya bangga sekali kepada cara saya main, saya bermain bagus sekali khususnya pada empat turnamen terakhir," kata Johnson seperti dikutip Reuters.

Satu-satunya hal yang gagal dimenangkan Johnson musim ini adalah juara turnamen besar sekalipun dia nyaris juara ketika menjadi runner-up PGA Championship bulan lalu.

Johnson mencetak tiga birdie pada enam lubang pertama. Namun membuat bogey berturut-turut pada lubang ketujuh dan kedelapan sehingga membuka pintu kepada Thomas dan Schauffele untuk bangkit pada sembilan lubang terakhir atau "back nine" ketika keunggulan Johnson disempitkan menjadi terpaut tiga pukulan.

Schauffele kian menguatkan tekanan ketika mencatat birdie pada lubang ke-11 dan 12, sedangkan Thomas memasukkan birdie pada lubang ke-16.

Namun Johnson sulit tersalip ketika pegolf nomor satu dunia itu mencatat delapan par berturut-turut pada sembilan lubang teakhir sebelum memasukkan birdie terakhir pada lubang ke-18.