Gubernur harap aparatur desa jadi sentral pencegahan radikalisme

id literasi media,ngopi coi,bnpt,fkpt sulteng,fkpt,gubernur sulteng

Gubernur harap aparatur desa jadi sentral pencegahan radikalisme

Pelaksana Tugas Harian Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng, Mulyono membacakan sambutan Gubernur Sulteng dalam kegiatan pelibatan aparatur kelurahan/desa tentang literasi informasi yang dilaksanakan oleh BNPT melalui FKPT Sulteng, bertajuk "Ngobrol Pintar Cara Orang Indonesia/NGOPI COI", berlangsung di Palu, Kamis. (ANTARA/HO-Biro Humas Setda Pemprov Sulteng)

Dan yang lebih penting jangan sampai kita memiliki mindset yang dangkal bahwa terorisme terkait dengan agama
Palu (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengatakan aparatur kelurahan dan desa di provinsi yang dipimpinnya harus menjadi sentral dan ujung tombak pencegahan tumbuh dan berkembangnya paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
 
"Harapan saya aparatur kelurahan dan desa se-Sulteng dapat menjadi sentral pencegahan penyebaran paham radikalisme, terorisme melalui media sosial, dan akar rumput masyarakat," kata Pelaksana Tugas Harian Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng, Mulyono mewakili Gubernur Longki Djanggola, di Palu, Kamis.

Mulyono mengemukakan itu pada kegiatan pelibatan aparatur kelurahan/desa tentang literasi informasi yang dilaksanakan BNPT melalui FKPT Sulteng, bertajuk "Ngobrol Pintar Cara Orang Indonesia/NGOPI COI".

Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dari praktisi media Willy Pramoedya, serta melibatkan aparatur desa/kelurahan, pers, pegiat media sosial, mahasiswa, Humas TNI dan Polri, serta ASN lingkup Pemprov Sulteng.

Baca juga: BNPT-FKPT Sulteng kenalkan bahaya radikalisme ke mahasiswa Untad

Kata Mulyono, hal itu agar kondusifitas dan kerukunan hidup dapat terus dirawat dan terjaga, sehingga dapat berdampak pada ketenangan, ketentraman umat beragama melaksanakan ibadah, serta masyarakat dapat mencari mata pencaharian secara normal, bahkan pembangunan dapat dilaksanakan dengan baik.

Gubernur juga berharap agar penanggulangan radikalisme dan terorisme perlu dilakukan dengan pendekatan halus atau soft approach sedini mungkin, agar mereka yang terpapar dapat dirangkul kembali.

"Metode penanganan radikalisme dengan pendekatan soft approach atau pendekatan halus kiranya menjadi pilihan terbaik, agar mereka yang terpapar dapat dirangkul kembali," kata dia.

Terkait dengan kegiatan tersebut, gubernur menilai pelibatan aparatur kelurahan dan desa dalam pencegahan terorisme sudah sangat tepat, karena aparatur desa dan kelurahan memahami kondisi wilayahnya beserta karakteristik warganya.

"Sehingga lewat kegiatan ini saya harap dapat memperkaya wawasan aparatur desa dan kelurahan, agar mampu mengidentifikasi bibit-bibit terorisme dan radikalisme," katanya.

Mulyono berharap aparatur desa dan kelurahan dapat mengetahui dan memahami cara menangkal tumbuh dan berkembangnya gerakan intoleransi, radikalisme dan terorisme. 

Selain itu juga bersinergi dengan masyarakat, dalam menyelesaikan permasalahan hingga ke akar-akarnya.

"Dan yang lebih penting jangan sampai kita memiliki mindset yang dangkal bahwa terorisme terkait dengan agama," sebutnya.

Baca juga: BNPT-FKPT sosialisasikan bahaya penyebaran paham radikal lewat medsos

Gubernur mengatakan terorisme dan agama sangat bertentangan, sebab tidak ada satu agama pun yang mengajarkan atau membenarkan tentang terorisme.

"Untuk itu, pengetahuan literasi infomasi saya pandang harus dikuasai masyarakat, khususnya bagi aparatur kelurahan dan desa sehingga dapat memilah mana informasi yang benar dan mana yang salah," katanya.

Mulyono mengimbau seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk cermat dalam menyikapi setiap informasi, dicocokkan dan disaring lebih dulu, sebelum disimpulkan.

"Apakah layak informasi ini dibagikan ke orang lain, atau justru diabaikan, dan dapat dilaporkan ke pihak berwajib karena isinya tidak benar, menyudutkan, mengadu domba dan menyesatkan," ujarnya.
 
Foto bersama Pelaksana Tugas Harian Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng, Mulyono, Kasubdit Pengawasan BNPT Moch Chairil Anwar, Ketua FKPT Sulteng, Dr Muhd Nur Sangadji, Ketua Bidang Media dan Humas FKPT Sulteng, MUhammad Hajiji dalam kegiatan pelibatan aparatur kelurahan/desa tentang literasi informasi yang dilaksanakan oleh BNPT melalui FKPT Sulteng, bertajuk "Ngobrol Pintar Cara Orang Indonesia/NGOPI COI", berlangsung di Palu, Kamis. (ANTARA/HO-Biro Humas Setda Pemprov Sulteng)