Wall Street jatuh di tengah aksi jual saham-saham teknologi jatuh

id Wall Street,indeks Dow,indeks S&P 500,indeks Nasdaq

Wall Street  jatuh di tengah aksi jual saham-saham teknologi jatuh

Ilustrasi - Ikon FAANG Big Tech (Facebook, Amazon, Apple, Netflix & Google). FAANG adalah singkatan Dari 5 saham kuat dalam indeks saham teknologi Nasdaq. ANTARA/Shutterstock/pri. (ANTARA/Shutterstock)

Apakah kemunduran ini sekarang berada di belakang kami masih harus dilihat, tetapi volatilitas kemungkinan akan bertahan untuk beberapa saat lagi
New York (ANTARA) - Saham-saham di Wall Street menghapus kenaikan awal menjadi turun tajam pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena saham-saham kelas berat terkait teknologi jatuh kembali menyusul rebound tajam pada sesi sebelumnya, sementara meningkatnya klaim pengangguran mengingatkan investor akan pemulihan yang masih sulit.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 405,89 poin atau 1,45 persen, menjadi berakhir pada 27.534,58 poin. Indeks S&P 500 jatuh 59,77 poin atau 1,76 persen, menjadi ditutup pada 3.339,19 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir anjlok 221,97 poin atau 1,99 persen, menjadi menetap di 10.919,59 poin.

Tiga indeks utama diperdagangkan dengan catatan positif pada awal perdagangan dengan indeks 30 saham naik lebih dari 200 poin.

Saham raksasa teknologi AS, atau yang disebut kelompok FAANG terdiri dari Facebook, Apple, Amazon, Netflix dan induk perusahaan Google, Alphabet, semuanya ditutup lebih rendah. Sektor teknologi S&P 500 merosot 2,28 persen, berada di antara kelompok dengan kinerja terburuk.

Pergerakan tersebut terjadi setelah reli pasar yang meluas dipimpin saham-saham teknologi pada Rabu (9/9/2020) yang mendorong Dow ditutup naik lebih dari 400 poin, ketika Wall Street mencoba untuk pulih dari aksi jual berat tiga hari sebelumnya.

Indeks-indeks utama Wall Street bangkit kembali dari penurunan tiga hari terbesar mereka sejak Maret, karena investor kembali ke saham-saham yang berfokus pada teknologi yang dianggap terisolasi dari penurunan ekonomi saat ini.

"Apakah kemunduran ini sekarang berada di belakang kami masih harus dilihat, tetapi volatilitas kemungkinan akan bertahan untuk beberapa saat lagi," kata Kevin Matras, wakil presiden eksekutif di Zacks Investment Research, dalam sebuah catatan Kamis (10/9/2020).

Sentimen pasar juga berubah suram di tengah angka klaim pengangguran AS yang mengecewakan.

Klaim pengangguran awal AS, cara kasar untuk mengukur PHK, tercatat 884.000 dalam pekan yang berakhir 5 September, tidak berubah dari level revisi pekan sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Kamis (10/9/2020). Ekonom yang disurvei oleh MarketWatch memperkirakan klaim baru jatuh ke 840.000.