Bertambah delapan pasien COVID-19 di Sulteng menjadi 269 orang

id Sulteng ,Sandi,Corona

Bertambah delapan pasien COVID-19 di Sulteng  menjadi 269 orang

Petugas memverifikasi syarat administrasi salah seorang pelaku perjalanan di terminal keberangkatan Bandar Udara Mutiara Sis Aljufri, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (1/9/2020). Sejak dibukanya kembali bandara tersebut pada pertengahan Juni 2020, Pemerintah setempat mewajibkan setiap pelaku perjalanan untuk memenuhi syarat adminisrasi seperti surat perjalanan, keterangan sehat untuk mencegah penyebaran COVID-19. ANTARAFOTO/Basri Marzuki/hp.

Palu (ANTARA) - Juru Bicara Pusat Data dan Informasi COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah Moh. Haris Kariming menyatakan delapan orang di sejumlah daerah di provinsi itu terkonfirmasi positif COVID-19.



"Mereka terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil uji sampel usap (swab). Delapan orang yakni empat orang di Kota Palu, tiga orang di Kabupaten Banggai dan satu orang di Donggala,"katanya di Palu, Jumat malam.



Empat orang di Palu menjalani isolasi masing-masing di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anutapura, RSUD Undata, RSUD Madani dan secara mandiri.



Kemudian tiga orang di Banggai menjalani isolasi mandiri dan satu orang di Donggala juga menjalani isolasi mandiri.



"Sehingga secara kumulatif pasien COVID-19 di Sulteng menjadi 269 orang, dari 269 orang itu 229 dinyatakan telah sembuh, 11 orang meninggal dunia dan 29 orang menjalani isolasi secara mandiri maupun di pusat pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah setempat,"ujarnya.



Haris berharap kasus COVID-19 di Sulteng terus berkurang dan seluruh pasien dapat sembuh seiring dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah daerah di tingkat provinsi hingga kabupaten untuk memutus mata rantai penularan dan penyebaran virus tersebut



Oleh karenanya ia mengimbau masyarakat mendukung tim pengawas Dinas Kesehatan kabupaten dan kota di Sulteng yang melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19.



"Langkah tersebut sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan COVID-19 di Sulteng," katanya.