Komoditas unggulan Parigi didorong topang ketahanan pangan nasional

id ketahanan pangan, nelson metubun, tanaman pangan, perikanan, perkebunan, parigi moutong

Komoditas unggulan Parigi  didorong topang ketahanan pangan nasional

Petani Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mengemas gabah kering panen (GKP) ke dalam karung, Senin (25/11/2019). ANTARA/Moh Ridwan

Parigi (ANTARA) - Sejumlah komoditas unggulan sebagai bahan pangan di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, terus didorong untuk membantu menopang ketahanan pangan nasional.

"Sebagai mana tekad kami, bahwa Parigi Moutong ingin berkontribusi menjaga ketahanan pangan nasional, terlebih kalau ibu kota negara sudah berkedudukan di Kalimantan Timur," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Parigi Moutong Nelson Metubun, di Parigi, Rabu.

Dia menjelaskan hampir semua sektor unggulan sebagai bahan pangan kabupaten itu mengalami surplus setiap tahun, seperti tanaman pangan, peternakan dan perikanan yang memberikan kontribusi besar terhadap kelangsungan ketahanan pangan daerah.

Beras misalnya, berdasarkan perhitungan Neraca Bahan Makanan Ketersediaan (NBM Ketersediaan) Tahun 2019, Parigi Moutong mengalami surplus sebesar 165.821 ton atau 74,43 persen per tahun. Atas kelebihan produksi tersebut, diasumsikan dapat memenuhi kebutuhan pangan penduduk sebesar 1.405.266 jiwa dalam setahun.

"Produksi beras kita setiap tahun meningkat. Data terakhir produksi beras 2019 sebanyak 235.933 ton dari target luas tanam 64.590 hektare," ungkap Nelson yang mantan Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Parigi Moutong.

Dia memaparkan guna menjaga stabilitas dan meningkatkan ketahanan pangan pada komoditas padi, pemerintah setempat mengupayakan peningkatan produktivitas dari 5.868 ton per hektare menjadi 10 ribu ton per per hektare atau sebesar 70,41 persen.

Selain itu, ada bahan pangan lain berupa daging merah yang juga mengalami surplus berdasarkan perhitungan NBM ketersediaan yakni sebanyak 275,26 ton atau 32,1 persen per tahun dengan jumlah produksi yang mencapai 900 ton, terdiri dari 28,41 persen daging sapi, 0,3 persen daging Kerbau, 26,3 persen daging Kambing dan 45,53 persen daging Babi.

"Jika dilihat dari konsumsi per kapita per tahun 0.0012 ton dengan jumlah penduduk 482.794 jiwa, maka penduduk Parigi Moutong membutuhkan konsumsi daging merah sebesar 579,35 ton," jelas Nelson.

Dia menambahkan, begitu pun sektor perikanan tercatat surplus ikan sebesar 10,5 juta ton lebih atau 99,82 persen per tahun.

"Surplus sebesar itu diasumsikan dapat memenuhi kebutuhan pangan penduduk sebesar 262.049.823 jiwa dalam setahun," ujar Nelson.