BNNP Sulteng maksimalkan pemberdayaan lindungi warga dari narkoba

id BNNP Sulteng,BNN Provinsi Sulteng,narkotika,narkoba,pencegahan narkotika,pemberdayaan masyarakat

BNNP Sulteng  maksimalkan pemberdayaan lindungi warga dari narkoba

Kepala BNNP Sulteng, Brigjen Pol Sugeng Suprijanto (kemeja putih) bersama Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso menyampaikan rilis dalam pemusnahan barang bukti narkotika, di Palu, Selasa. (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Palu (ANTARA) - Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Sulawesi Tengah memaksimalkan program pemberdayaan masyarakat sebagai bentuk upaya melindungi masyarakat sekaligus sebagai langkah pencegahan narkotika segala macam jenis di masyarakat.

"Program pemberdayaan alternatif juga dilakukan pada wilayah rawan penyalahgunaan narkoba," ucap Kepala BNNP Sulteng, Brigjen Pol Sugeng Suprijanto, di Palu, Rabu.

Brigjen Pol Sugeng mengemukakan terdapat beberapa wilayah yang menjadi sasaran program pemberdayaan, di antaranya berada di Kota Palu.

Program pemberdayaan tersebut, kata dia, menyasar 15 orang dari kedua wilayah tersebut. Life-Skill yang diberikan adalah pelatihan pembuatan kerajinan lidi.

Terkait dengan itu Kepala Bagian Umum BNNP Sulawesi Tengah, Masnawati Rahman mengemukakan bentuk pemberdayaan yang dilakukan yakni peningkatan kapasitas, peningkatan keterampilan agar masyarakat bisa membuat sesuatu menjadi barang jadi dan bernilai.

Dia mengatakan program pemberdayaan tidak hanya menjadi upaya menghindari masyarakat dari bahaya narkoba, tetapi juga untuk meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat.

Hal itu, kata dia, ditangani langsung BNN Provinsi Sulteng, sehingga belum melibatkan atau menggandeng organisasi perangkat daerah (OPD) yang fokus terhadap pemberdayaan industri kecil menengah.

"BNN yang membentuk kelompok di masyarakat, lalu BNN menghadirkan tenaga ahli atau narasumber yang berkapasitas, berkompeten dalam satu bidang tertentu," katanya.

Dia mencontohkan peningkatan kapasitas membuat kerajinan tangan, membuat kuliner berupa makanan, kue, dan minuman oleh sejumlah kelompok masyarakat yang terus dilatih khusus untuk mengembangkan kemampuan mereka.

BNNP Sulteng juga terus mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berperan serta aktif mencegah penyalahgunaan narkoba melalui pelatihan pengembangan kapasitas agar mampu menjadi penggiat-penggiat yang aktif di lingkungannya dalam mencegah peredaran gelap narkoba.

"Pada bulan Januari-Agustus tahun anggaran 2020, instansi pemerintah yang mendapatkan pengembangan kapasitas adalah instansi yang berada di wilayah ibu kota provinsi yaitu 30 orang yang terdiri dari 7 instansi pemerintah di lingkungan provinsi Sulawesi Tengah. BNNP Sulteng juga melakukan upaya bimbingan teknis kepada 14 instansi swasta/badan usaha yang berjumlah 30 orang," ujarnya.*