Jagung penopang utama ketahanan pangan Parigi Moutong

id Produksi jagung, ketahanan pangan, parigi moutong, nelson metubun

Jagung penopang utama ketahanan pangan Parigi Moutong

Ilustrasi- Produksi jagung petani. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/wsj

Produksi komoditas jagung kita melimpah setiap tahun, sehingga jagung masih menjadi salah satu komoditas unggulan pada subsektor tanaman pangan
Parigi (ANTARA) -
Jagung masih menjadi komoditas penopang utama ketahanan pangan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng), selain beras.
 
"Produksi komoditas jagung kita melimpah setiap tahun, sehingga jagung masih menjadi salah satu komoditas unggulan pada subsektor tanaman pangan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Parigi Moutong Nelson Metubun, di Parigi, Kamis.

Baca juga: Kementan bantu benih jagung senilai Rp6 miliar untuk Parigi Moutong
 
Dia menjelaskan berdasarkan perhitungan Neraca Bahan Makanan Ketersediaan (NBM Ketersediaan) 2019 produksi jagung Parigi Moutong 22.841 ton.
 
Dari total produksi tersebut, setelah dikeluarkan besaran yang tercecer dan kebutuhan untuk pakan, diperoleh jumlah ketersediaan komoditas tersebut sebesar 19.835 ton.
 
"Dengan jumlah penduduk sebesar 482.794 jiwa serta konsumsi per kapita per tahun sebesar 0,0023 ton, maka penduduk Parigi Moutong membutuhkan konsumsi jagung sebanyak 1.110 ton atau 5,60 persen," ungkap Nelson.

Baca juga: Parigi Moutong target produksi jagung 118 ribu ton tahun 2020
 
Dia mengemukakan dari produksi yang melimpah itu Parigi Moutong mengalami surplus jagung sebesar 18.724 ton atau sekitar 94,40 persen tahun lalu.
 
"Wilayah penyumbang terbesar produksi jagung yakni Kecamatan Bolano Lambunu 27,6 persen, Bolano 16,90 persen, Sausu 7,40 persen, Moutong 7,19 persen, dan Kecamatan Ongka Malino 6,77 persen," papar Nelson yang juga mantan Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Parigi Moutong.
 
Dia menambahkan surplus juga terjadi pada ubi jalar atau ketela rambat sebesar 1.763 ton atau 45,36 persen dari kebutuhan pangan penduduk setempat.
 
"Kabupaten ini memiliki sejumlah sentra penghasil di antaranya Kecamatan Ampibabo sebesar 30,19 persen, Moutong 13,39 persen, Tinonbo 9,91 persen dan Kecamatan Mepanga 8,74 persen," kata Nelson.

Baca juga: Sigi targetkan jadi sentra produksi agung di Sulawesi Tengah
Baca juga: Pemkab Sigi apresiasi lembaga pendamping petani jagung