Bupati Matra: Saatnya SDK Jadi Gubernur Sulbar

Mamuju Utara, (antarasulteng.com) - Bupati Mamuju Utara (Matra), Sulawesi Barat, Ir H Agus Ambo Djiwa, menegaskan, sudah saatnya bupati Mamuju, Dr Suhardi Duka (SDK) untuk maju menjadi Gubernur Sulbar di tahun 2016 yang akan datang.

Bupati Agus di Pasangkayu, Matra, Minggu, menyampaikan, sosok SDK telah sukses membangun daerah Mamuju hingga memasuki akhir jabatannya di tahun 2015.

Progres capaian pembangunan di Mamuju kata Agus, tidak terbantahkan menuai sukses, mulai dari program kemiskinan, kesehatan hingga penataan penyeleggaraan pemerintahan.

"Secara jujur saya mendukung SDK untuk maju selaku calon gubernur di tahun 2016. Sulbar membutuhkan sosok pemimpin seperti SDK untuk membangun Sulbar yang lebih maju," kata Agus yang juga ketua DPD PDIP Sulbar.

 Agus menyampaikan, penghargaan yang tinggi karena Pak SDK menyempatkan hadir ke Matra untuk melakukan kegiatan silaturrahim dengan masyarakatnya.

"Sudah lama saya mengharapkan kedatangan SDK ke kampungnya sendiri. Secara kultur, Matra merupakan saudara kandung setelah 11 tahun silam terbentuk menjadi daerah otonom baru," katanya.

Suhardi Duka yang juga Ketua Demokrat Sulbar menyampaikan, kegiatan silaturrahim ini telah lama direncanakan.

Hanya saja kata dia, niat itu baru dapat diwujudkan dalam suasana di bulan Ramadhan.

"Matra dan Mamuju tetap akan bersaudara. Dua daerah ini hanya dibatasi batas wilayah pemerintahan saja," kata Suhardi.

Suhardi menyampaikan, daerah Matra salah satu daerah pemekaran yang paling berhasil di Indonesia dibandingkan daerah lain.

Pada saat periode pertama kata dia, ia tidak mau merestui adanya pemekaran kabupaten.

Setelah memasuki periode kedua, lanjutnya, maka ia mendorong dilakukan pemekaran daerah seperti pemekaran Kabupaten Mamuju Tengah yang terbentuk di tahun 2013.

"Saat ini saya telah mendorong pembentukan kota madya Mamuju sehingga nantinya Sulbar akan melahirkan tujuh kabupaten dan satu kotamadya," katanya.

SDK menyampaikan, daerah Sulbar memiliki potensi besar untuk memenuhi kesejahteraan masyarakat yang ada di enam kabupaten.

Karenanya kata dia, dibutuhkan sosok pemimpin yang harus mampu menghadirkan adanya keseimbangan pelaksanaan pembangunan.(skd)