Dirjen Pendis Kemenag sebut belajar jadi cara efektif kembangkan diri

id dirjen pendis kemenag ri,kemenag ri,prof m ali ramdhani,iain palu,kuliah umum iain palu

Dirjen Pendis Kemenag sebut belajar jadi cara efektif kembangkan diri

Kuliah umum IAIN Palu semester ganjil/gasal dengan tema "membangun tradisi keilmuan melalui inovasi teknologi pembelajaran pada masyarakat pembelajar", Senin. (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Dulu kita tidak memiliki pengetahuan yang kuat terkait penggunaan zoom, webex, google meet, tetapi hari ini karena kita memiliki pengetahuan maka hal itu menjadi kebiasaan. Maka kita mulai memiliki keterampilan untuk berbagi, serta memiliki keinginan
Palu (ANTARA) - Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama RI Prof Dr Muhammad Ali Ramdhani mengemukakan belajar menjadi cara efektif untuk mengembangkan diri dan masyarakat, dalam meniti kehidupan.

"Dulu kita tidak memiliki pengetahuan yang kuat terkait penggunaan zoom, webex, google meet, tetapi hari ini karena kita memiliki pengetahuan maka hal itu menjadi kebiasaan. Maka kita mulai memiliki keterampilan untuk berbagi, serta memiliki keinginan, yang sumber dari segalanya adalah belajar," ucap Prof Dr Muhammad Ali Ramdhani.

Ia menyampaikan materi pada kuliah umum semester ganjil/gasal yang dilaksanakan oleh IAIN Palu secara daring, dengan tema "membangun tradisi keilmuan melalui inovasi teknologi pembelajaran pada masyarakat pembelajar", Senin.

Ali Ramadhani menyebutkan kebiasaan dibangun oleh tiga hal yakni pengetahuan, keterampilan dan keinginan, dan ketika kebiasaan ingin dikembangkan atau dirubah, maka harus ditopang dengan belajar.

"Kata kuncinya adalah belajar, karena pengetahuan akan mempengaruhi kebiasaan kita, keterampilan juga akan mempengaruhi kebiasaan kita, begitu juga dengan keinginan kita yang juga akan mempengaruhi kebiasaan," sebut Prof Muhammad Ali Ramdhani.

Namun yang menjadi hambatan dalam pembelajaran yaitu pertama adalah harga diri pembelajar, misalnya seorang guru besar biasanya malu bertanya pada seorang mahasiswa yang sedang belajar.

"Itu yang kemudian harus dihindari," kata dia.

Hambatan lain yakni adanya persepsi pembelajar terhadap kemampuan orang lain berdasarkan perspektif sosial, umur, status ekonomi, RAS, tempat kerja, bahkan jabatan dan sebagainya.

"Ilmu itu unik, kalau dibagi bukan berkurang melainkan bertambah. Maka berbagi ilmu harus menjadi ciri khas STAIN, IAIN dan UIN," sebut dia.

Dia mengemukakan, mengemukakan teknologi menjadi alat bantu dalam pembelajaran. Kemampuan belajar hari ini memang ditopang oleh teknologi, namun yang lebih mewarnai dalam proses pembelajaran ialah budaya.

"Bagaimana budaya kita mencari sesuatu hal yang bersifat ilmu," ujarnya.

Terakhir Dirjen Pendis kemenag menyebut bahwa masyarakat pembelajar akan memiliki kemampuan yang tinggi, dalam mengungkit kompetensi kemanusiaan dalam menciptakan peradaban yang unggul, dengan senantiasa memuliakan aspek kemanusiaan.
Dirjen Pendis Kemenag RI, Prof Dr Muhammad Ali Ramdhani menyampaikan materi pada kuliah umum yang dilaksanakan oleh IAIN Palu secara daring dengan tema "membangun tradisi keilmuan melalui inovasi teknologi pembelajaran pada masyarakat pembelajar", Senin. (ANTARA/Muhammad Hajiji)