Wagub Sulteng: Internalisasi nilai agama di sekolah penting cegah radikalisme

id Rusli Palabbi ,wagub sulteng,pemprov sulteng,bnpt,fkpt sulteng

Wagub Sulteng: Internalisasi nilai agama di sekolah penting cegah radikalisme

Wakil Gubernur Sulteng, Rusli Palabbi menyampaikan sambutan sekaligus membuka kegiatan internalisasi nilai-nilai agama dan budaya di sekolah dalam menumbuhkan moderasi beragama, bertajuk "moderasi dari sekolah" yang digelar oleh BNPT melalui FKPT Sulteng, di Palu, Rabu. (ANTARA/HO-Biro Humas Setda Pemprov Sulteng)

Karena itu penting internalisasi nilai-nilai budaya dan agama secara komprehensif dimulai dari sekolah untuk menyelamatkan pelajar dari bahaya paham atau aliran-aliran ekstrim
Palu (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Rusli Palabbi mengatakan internalisasi nilai-nilai agama dan budaya di sekolah dalam menumbuhkan moderasi beragama, penting dilakukan untuk mencegah tumbuh dan berkembangnya paham intoleransi, radikalisme dan terorisme.

"Hal ini sebagai langkah mitigasi untuk menangkal bahaya terorisme dan radikalisme," kata Rusli saat menyampaikan sambutan pada kegiatan "moderasi dari sekolah", di Palu, Rabu.

Kegiatan yang dilaksanakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) kerjasama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Tengah melibatkan para guru kelas tingkat TK/PAUD, SD/MI, SMP/MTs sederajat.

Kegiatan itu dimaksudkan untuk menginternalisasi nilai-nilai agama dan budaya di sekolah untuk menumbuhkan moderasi beragama.

Wagub Rusli menilai dengan internalisasi nilai-nilai agama dan budaya di sekolah secara komprehensif, dapat menyelamatkan pelajar dan generasi muda dari bahaya paham intoleransi, radikalisme dan terorisme.

Rusli mengatakan saat ini banyak aksi-aksi radikalisme dan terorisme yang melibatkan generasi muda sebagai pelakunya 
terlebih lagi hal-hal berbau SARA.

Isu SARA kata dia merupakan topik sensitif  yang sering dijadikan alat untuk mengadu domba satu dengan yang lain.

"Karena itu penting internalisasi nilai-nilai budaya dan agama secara komprehensif dimulai dari sekolah untuk menyelamatkan pelajar dari bahaya paham atau aliran-aliran ekstrim," ujar Rusli.

Dia mengatakan untuk mencegah paham ekstrim dibutuhkan penanganan ekstra dari semua pihak termasuk keterlibatan para guru.

Moderasi beragama, kata Wagub menjadi salah satu solusi penanganan bahaya paham radikalisme, sebab moderasi beragama menjadi satu pendekatan untuk mendidik para siswa di sekolah agar tidak terlalu fanatik, apalagi sampai pada taraf fanatisme buta yang pada gilirannya mengakibatkan konflik dan perpecahan antar sesama komponen bangsa.

"Di titik inilah peran guru dan tenaga kependidikan terutama yang membidangi mata pelajaran agama, dan sosial budaya untuk dapat memberikan pemahaman dan pengertian yang luas kepada pelajar untuk bersikap toleran," kata Wagub Rusli.
 
Wakil Gubernur Sulteng, Rusli Palabbi, unsur pimpinan DPRD Sulteng, Alimuddin Pa'ada, berfoto bersama dengan Kasubdit Pemberdayaan BNPT, Andi INtang Dulung dan Ketua FKPT Sulteng Muhd Nur Sangadji, pada kegiatan internalisasi nilai-nilai agama dan budaya di sekolah dalam menumbuhkan moderasi beragama, bertajuk "moderasi dari sekolah" yang digelar oleh BNPT melalui FKPT Sulteng, di Palu, Rabu. (ANTARA/HO-Biro Humas Setda Pemprov Sulteng)