Bupati ingatkan warga Sigi waspadai cuaca ekstrem

id banjir,sungai, bupati, sigi

Bupati  ingatkan warga Sigi waspadai cuaca ekstrem

Bupati Sigi, Mohammad Irwan Lapata.

Sigi,Sulteng (ANTARA) - Bupati Sigi, Mohammad Irwan Lapata kembali mengingatkan warganya untuk tetap waspada dan tidak lengah karena kondisi cuaca masih ekstrem sehingga berpotensi besar terjadinya peristiwa alam seperti bencana banjir dan tanah longsor.

"Daerah kita rawan banjir dan tanah longsor," katanya di Sigi, Jumat.

Wilayah Sigi dengan 15 kecamatan, kata dia, sebagian besar rawan bencana alam tersebut karena memiliki banyak sungai besar dan permukiman juga berada di dekat daerah aliran sungai (das).

Saat curah hujan meningkat seperti yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir ini, terjadi banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah di Kabupaten Sigi seperti banjir di Kecamatan Palolo, Sigibiromaru, Kulawi, Gumbasa dan Dolo Selatan.

Dampaknya, kata bupati tidak hanya masyarakat, tetapi juga pemerintah daerah, sebab beberapa infrastruktur mengalami kerusakan, termasuk jalan, jembatan dan juga sarana air bersih.

Bupati Irwan mengakui dalam beberapa hari ini, tingkat curah hujan di wilayahnya cukup tinggi. Hujan lebat disertai tiupan angin kencang dan juga petir serta bunyi guntur yang keras membuat banyak warga merasa takut.

Menghadapi kondisi cuaca ekstrem yang masih saja melanda sejumlah wilayah di Sulteng, termasuk Kabupaten Sigi, maka yang harus diwaspadai adalah bencana alam banjir dan longsor.

Karena biasanya saat intensitas curah hujan meningkat, sering diikuti banjir dan tanah longsor. "Kalau kita tidak waspada bisa menjadi korban," kata dia mengingatkan.

Bupati Irwan menambahkan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini selain terjadinya bencana alam gempabumi dengan magnitudo 7,4 juga diiikuti beberapa kali banjir bandang memporak-porandakan tidak hanya permukiman warga di sejumlah wilayah di Sigi, tetapi juga lahan pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, irigasi dan infrastruktur jaringan listrik, jaringan telekomunikasi dan jaringan pipa air bersih.

Dampak tersebut menimbulkan kerugian yang cukup besar, katanya tanpa merinci.

Makanya, belajar dari peristiwa-peristiwa alam yang telah terjadi selama ini, maka diperlukan kesiapan dan kesiagaan dari semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat.

Sementara upaya pemerintah dalam mencegah bencana banjir dengan melakukan pekerjaan normalisasi sungai-sungai yang terjadi pendangkalan.  "Tahun ini kita normalisasi tiga sungai yakni Sungai Bangga, Sungai Poi dan Sungai Salua."