Kemenkumham Sulteng canangkan gerakan Pramuka Bina Narapidana

id rutan,narkoba,radikalisme

Kemenkumham Sulteng  canangkan gerakan Pramuka Bina Narapidana

Kakanwil Kemenkumham Sulteng Lilik Sujandi menyerahkan penghargaan berupa hasil kerajinan tangan Narapidana kepada Danrem 132/Tadulako, Brigjen TNI Farid Makruf usai Apel Kebangsaan Narapidana di Lapas Kelas IIA Palu, Kamis (24/09/2020). (ANTARA/Rangga Musabar)

Palu (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Provinsi Sulawesi (Sulteng) mencanangkan gerakan Pramuka Bina Narapidana di 13 Lembaga Pemasyarakat (Lapas) dan Rumah Tahanan.(Rutan) di provinsi itu.

Pencanangan gerakan Pramuka itu dilakukan pada Apel Kebangsaan Narapidana Satuan Komunitas Pengayoman Pramuka Bina Narapidana yang dipimpin Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng Lilik Sujandi di Lapas Kelas IIA Palu  Kamis (24/9) malam.

Kegiatan apel tersebut berlangsung secara virtual yang diikuti oleh seluruh Lapas dan Rutan di Sulawesi Tengah.

Kakanwil Kemenkumham Sulteng Lilik Sujandi mengatakan apel kebangsaan yang dirangkaikan pencanangan gerakan pramuka bina narapidana ini merupakan salah satu gerakan kebangsaan, gerakan moral sekaligus edukasi bagi warga binaan.

 “Seluruh elemen permasyarakatan, baik petugas maupun warga binaan memiliki satu karakter yakni cinta Tanah Air, itulah tujuan kami,” ujarnya.

Lilik menjelaskan setelah kegiatan kepramukaan ini akan dilanjutkan dengan pendidikan untuk warga binaan berupa penyetaraan pendidikan paket A, B dan C, sehingga mereka mempunyai hak yang sama dengan warga negara lain.

Ia juga menegaskan bahwa selama masa penghukuman ini status para napi tetap sebagai warga negara Indonesia.

Selama menjalani pidana, kata dia, melalui kegiatan kebangsaan ini mereka akan disadarkan akan bahaya narkoba.dan radikalisme.

Menurut dia  melalui identitas nasional kepramukaan ini akan terbangun semangat dan karakter bermasyarakat dan berbangsa. 

“Kita harus bentengi warga binaan untuk tidak terlibat narkoba dan paham radikaisme yang menjadi musuh negara,” ujarnya.

Sementara itu Danrem 132/Tadulako, Brigjen TNI Farid Makruf yang turut hadir pada kegiatan itu mengapresiasi pihak Kemenkumham Sulteng yang menyelenggarakan kegiatan apel kebangsaan narapindana itu.

Menurut Makruf, kegiatan tersèbut dapat memberikan semangat kepada narapidana dalam menjalani hukuman di Lapas dan Rutan.

Ia berharap setelah masa hukuman berakhir, seluruh narapidana ini dapat bergaul di tengah masyarakat dengan baik.

''Lebih baik jadi mantan napi daripada mantan ustad. Tidak ada keledai yang jatuh dua kali di lubang yang sama. Saya berharap setelah keluar dari sini, mereka bisa menjadi manusia, dalam artian menjadi lebih baik ' ujarnya.

Pada kesempatan itu Makruf mengatakan pihaknya melakukan kerjasama dengan pihak Kemenkumham Sulteng terkait kegiatan kepramukaan yang melibatkan seluruh Narapidana ini.

''Kita akan kerjasama melalui pelatihan untuk meningkatkan kemampuan mereka agar bisa menambah wawasan yang lebih luas bagi para napi," ujarnya.