Gereja di Palu menggelar doa bersama mengenang dua tahun bencana

id gereja, doa, bersama

Gereja di Palu menggelar doa bersama mengenang dua tahun bencana

Suasana Sahabat Kaum Muda lintas gereja di Palu saat melaksanakan pujian dan doa di Palu, Minggu. (16/8/2020).ANTARA/Sulapto Sali.

Palu (ANTARA) - Gereja-gereja di Kota Palu, Sulawesi Tengah, menggelar doa bersama untuk mengenang peristiwa bencana alam gempa bumi, tsunami dan likuefaksi yang terjadi pada 28 September tahun 2018 di wilayah setempat.

"Doa bersama ini bukanlah sesuatu yang berfokus agar berdiam diri dan hanyut dalam penderitaan kehancuran yang memiluhkan hati kita sebagai dampak dari  bencana, namun lebih daripada itu yakni merupakan momen untuk kita bersatu dan bergandengan tangan untuk bangkit, berdiri dan memajukan Kota Palu serta Provinsi Sulteng," kata Yewin Chandra, Ketua PGLII Sulteng, di Palu, Senin.

Ketua Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia (PGLII) Sulteng ini mengatakan, melalui doa bersama  mengenang dua tahun tragedi bencana sebagai pelajaran berharga bagi semua umat manusia, khususnya bagi umat Nasrani.

"Pelajarannya bencana menunjukkan kepada kita akan kebesaran dan keagungan Tuhan serta kuasa dan kedaulatan Tuhan yang mutlak dan tidak pernah berubah," katanya. 

Dia mengatakan, dengan peristiwa itu harus diingat oleh umat manusia, khususnya umat Nasrani agar terus tunduk dan berserah hanya kepada Tuhan dalam menjalani kehidupan di dunia ini.

"Menunjukan kasih Tuhan yang mana selalu ada berkat dibalik masalah yang kita hadapi dan selalu ada pengharapan dalam Tuhan dalam situasi apapun," ujarnya.

Kemudian katanya, pelajaran lain dari peristiwa bencana itu telah menyatukan semua orang khususnya orang Kristen bisa bergandengan tangan dan saling menolong satu sama lain tanpa melihat perbedaan gereja satu dengan yang lain.

"Artinya bencana telah merobohkan tembok keegoisan yang tidak kita sadari, kita bangun selama ini. Hal ini bisa kita lihat secara nyata doa serentak yang sudah beberapa kali kita adakan seperti hari ini, bersatu dalam tubuh Kristus," jelasnya.
 
Yewin mengatakan, doa bersama ini di dimotori oleh Sahabat Kaum Muda Kristen lintas gereja di wilayah Kota Palu.

"Kami selaku pimpinan dan Pengurus PGLII wilayah Sulteng mengapresiasi yang tinggi kepada panitia Sahabat Kaum Muda, yang mengumpulkan para pemuda-pemudi lintas gereja meluangkan waktu dan tenaga bahkan pikiran dalam kegiatan ini," katanya.

Ia menegaskan, terselenggara doa bersama ini merupakan anugerah Tuhan yang luar biasa buat Kota Palu dan Sulawesi Tengah umumnya.

Yewin mengatakan, apalagi saat ini bangsa dan dunia dilanda wahab COVID-19 membutuhkan doa dari semua orang agar virus cepat berlalu.

"Doa orang benar sangat besar kuasanya, dengan doa bisa mengubah yang tidak mengkin menjadi mungkin bila itu sesuai dengan kehendak Tuhan," tegasnya.

Dia mengungkapkan doa bersama ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19, dan pesertanya bisa mengikuti melalui Youtube, Facebook dan Instagram Sahabat Kaum Muda, yang dimulai pukul 17.00-20.00 wita.

"Doa bersama mengenang bencana 28 September 2018, menjadikan momen agar Kota Palu bangkit dan bersinar bagi kemuliaan Tuhan," tandasnya.