Palu, (antarasulteng.com) - Juru Bicara Polda Sulawesi Tengah AKBP Utoro Saputro membantah pencopotan Kasat Reskrim Polres Palu AKP Yoseph AR Sudrajat terkait kasus penganiayaan terduga pelaku kriminal beberapa waktu lalu.
"Itu mutasi biasa di tubuh Polri. Tidak ada kaitannya dengan kasus itu," kata Utoro di Palu, Jumat.
Yoseph AR Sudrajat sendiri dimutasi ke Polda Sulawesi Tengah, dan saat ini posisi Kasat Reskrim Polres Palu ditempati oleh Iptu Bayu.
Di Polres Palu terdapat tiga pejabat utama yang dimutasi yakni Wakil Kapolres, Kasat Reskrim, dan Kasat Lantas.
Lebih lanjut, Utoro menyampaikan kasus tewasnya Ilyas Daeng Ali pada awal Juni 2014 mendapat perhatian luas dari masyarakat dan pegiat Hak Asasi Manusia (HAM). Mereka meminta pihak yang terkait agar diproses dan dicopot dari jabatannya jika terbukti bersalah.
Ilyas Daeng Ali ditangkap polisi karena diduga terkait tindak kriminal yang dilakukannya beberapa waktu sebelumnya.
Pria berumur 40 tahun itu ditangkap dalam keadaan sehat namun beberapa jam setelahnya dipulangkan ke rumahnya dalam kondisi tidak bernyawa.
Saat itu polisi berdalih bahwa penyebab kematian korban adalah luka di kepala akibat terjatuh di got di Mapolres Palu.
Akibat kejadian itu, sejumlah perwira polisi diperiksa di Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Sulawesi Tengah.
Beberapa waktu sebelumnya Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Ari Dono Sukmanto menyatakan akan menyingkirkan polisi nakal yang terlibat dan bersalah melanggar hukum, semisal kasus dugaan penganiayaan warga hingga tewas.
"Tak peduli dia lulusan Akpol. Kalau terbukti bersalah akan disingkirkan," kata Ari Dono di hadapan sejumlah anggota DPRD Sulawesi Tengah.
Namun demikian, katanya, Polda Sulawesi Tengah akan terus melakukan pembinaan terhadap personel untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. (skd)
Polda Bantah Pencopotan Kasat Reskrim Terkait Penganiayaan
Ilustrasi (antara)
Itu mutasi biasa di tubuh Polri. Tidak ada kaitannya dengan kasus itu
