Pemkot Palu inventarisir penyintas dihuntara terdampak banjir

id banjir palu, banjir huntara, mamboro, penyintas palu, gempa palu, pemkot palu, zulkifli

Pemkot Palu  inventarisir penyintas dihuntara terdampak banjir

Suasana di hunian sementara (huntara) kelurahan Mamboro, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu yang terendam banjir pada Kamis dinihari akibat intesitas hujan yang tinggi., Kamis (29/9/2020). ANTARA/HO/Basarnas Palu

Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, sedang menginfentarisir warga penyintas yang tinggal di hunian sementara (huntara) Kelurahan Mamboro, Kecamatan Palu Utara, karena terdampak banjir akibat luapan air sungai Palu pada Selasa (29/9) dinihari.

"Dari laporan lurah setempat, ada sekitar 40 Kepala Keluarga korban banjir yang tinggal di huntara Mamboro," kata Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Palu Zulkifli yang dihubungi, Selasa.

Dia menjelaskan Pemkot Palu berencana memindahkan 40 keluarga yang terdampak ke huntara yang lebih aman yang masih berada di areal tersebut, meski begitu sebagian dari mereka enggan untuk dipindahkan dengan alasan sudah terbiasa di tempat tersebut.

Banjir yang melanda sejumlah rumah singgah milik penyintas bencana gempa, tsunami dan likuefaksi Palu di Kelurahan Mamboro, akibat intensitas hujan tinggi sehingga air sungai di sekitar huntara itu meluap dan menggenangi hunian tersebut.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk melakukan normalisasi alur sungai, agar saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi air tidak meluap ke huntara. Sebelumnya huntara ini sempat terendam banjir, tapi yang parah banjir ke dua ini," ujar Zulkifli.

Dia mengemukakan dari inventarisir dilakukan pihaknya, terdapat sembilan bilik huntara kosong baik yang belum terisi maupun yang sudah ditinggal penghuninya untuk di tempati warga yang terdampak banjir, termasuk pemasangan jaringan listrik yang akan dikoordinasikan dengan PLN.

Hujan yang mengguyur Palu dan sekitarnya pada Senin (28/9) malam hingga Kamis dinihari di momen dua tahun pascagempa, tsunami dan likuefaksi Palu mengakibatkan air sungai Mamboro meluap, namun tidak ada ditemukan kerusakan yang parah.

"Secepatnya akan kami pindahkan mereka ke tempat yang aman, supaya mereka bisa tinggal dengan aman dan nyaman, meski pun masih di huntara sambil menunggu hunian tetap (huntao) yang dibangun pemerintah," demikian Zulkifli.