"Pendidikan menjadi salah satu sektor yang sangat mendesak dipulihkan pascabencana ini. Karena itu ACT turut hadir untuk membantu memulihkan pendidikan di Sulteng utamanya di daerah terdampak bencana 28 September 2018," ucap Kepala ACT Cabang Provinsi Sulteng Nurmarjani Loulembah di Palu, Rabu.
Selain membangun tempat tinggal untuk penyintas bencana gempa di Padagimo, kata Nurmarjani, ACT juga membangun sekolah di beberapa titik di Padagimo.
Mulai dari tanggap darurat pascabencana, sebut dia, ACT telah mendirikan sekolah darurat di lokasi-lokasi pengungsian agar anak-anak bisa mengenyam pendidikan.
"Tercatat sebanyak 15 sekolah darurat yang dibangun sejak akhir 2018 hingga pertengahan 2019 itu," kata Nani sapaan akrab Nurmarjani.
Kemudian ACT melanjutkan program pendidikannya dengan membangun sekolah permanen yang tersebar di Palu, Sigi dan Donggala. Terdapat 12 sekolah yang dibangun.
ACT tidak sendiri dalam memulihkan sektor pendidikan di Padagimo, karena ACT menggandeng beberapa mitra untuk bersama-sama meringankan beban masyarakat penyintas, termasuk dalam penyediaan sarana dan infastruktur pendidikan.
Sekolah yang yang dibangun oleh ACT, hingga saat ini telah difungsikan semaksimal mungkin oleh tenaga kependidikan di masing-masing sekolah.
Di masa pandemi COVID-19, urai dia, ACT juga memberikan bantuan pada sektor pendidikan dengan memberikan bantuan kepada guru-guru honorer.
Tidak hanya sekolah, tempat ibadah bagi umat muslim juga menjadi perhatian khusus bagi lembaga kemanusiaan global ini dengan membangun masjid darurat semi permanen.
