Tahap sosialisasi relokasi mandiri korban gempa Palu masih terus berproses

id Relokasi mandiri, huntap mandiri, pupr, Zulkifli, Pemkot Palu

Tahap sosialisasi relokasi mandiri korban gempa Palu masih terus berproses

Dokumen - Salah seorang korban tsunami di Kelurahan Mamboro, Kota Palu, Sulteng memperlihatkan lahan pembangunan hunian tetap lewat skema relokasi secara mandiri di Kelurahan Mamboro, Selasa (14/1/2020) ANTARA/Muhammad Hajiji

Program ini memang membutuhkan waktu, ada tahapan-tahapan yang harus dilalui
Palu (ANTARA) - Tahapan sosialisasi program pembangunan hunian tetap (huntap) relokasi mandiri korban gempa, tsunami dan likuefaksi Palu Provinsi Sulawesi Tengah masih terus berproses.
 
"Program ini memang membutuhkan waktu, ada tahapan-tahapan yang harus dilalui," kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Palu Zulkifli di Palu, Rabu.
 
Dia menjelaskan, program relokasi mandiri atau pembangunan huntap di lahan pribadi masyarakat yang ikut dalam program tersebut digagas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kerja sama dengan Pemkot Palu dalam rangka memenuhi hak-hak korban bencana, selain hunian yang disediakan di lahan pemerintah.
 
Pada program ini, masyarakat diminta menyiapkan lahan untuk pembangunan yang tentu berada di zona aman sebagai syarat utama.
 
"Tentu lahan yang disiapkan bukan bekas likuefaksi atau tsunami, termasuk jalur patahan. Pemerintah merespon pemilihan lokasi berada di zona aman," ujar Zulkifli.
 
Dia mengemukakan, tahapan sosialisasi dilakukan di 16 kelurahan dengan jumlah peserta relokasi mandiri sebanyak 596 kepala keluarga, termasuk model dan desain hunian didiskusikan bersama kelompok masyarakat dan fasilitator yang sudah ditempatkan di kelurahan masing-masing.
 
Lebih lanjut dijelaskannya, sebelum tahapan sosialisasi, warga wajib memenuhi sejumlah persyaratan yang sudah ditentukan, termasuk melengkapi berkas administrasi tanah dan data pribadi calon penerima huntap mandiri.
 
"Saat ini kami intens berkoordinasi dengan tim yang sudah dibentuk Kementerian PUPR, termasuk koordinasi dan fasilitasi hambatan-hambatan di lapangan baik menyangkut administrasi lahan yang belum tuntas hingga biodata calon penerima huntap mandiri," kata Zulkifli menambahkan.
 
Meski begitu, dia mengaku belum mengetahui kapan dimulainya kegiatan konstruksi pembangunan huntap mandiri, sebab masih banyak tahapan pra konstruksi dilalui, sehingga pelaksanaannya cukup memakan waktu.
 
"Rencana pembangunannya akan dipihak ketigakan dan masyarakat terlibat diprogram ini bisa ikut memantau pekerjaan konstruksi. Nilai per satu unit rumah sekitar Rp50 juta dengan ukuran tipe 36," demikian Zulkifli.

Baca juga: Arkom upayakan penyintas tsunami Mamboro-Palu tempati huntap Desember
Baca juga: Pemkab Sigi siap relokasi permukiman rawan bencana alam
Baca juga: Korban banjir bandang di Sigi siap direlokasi