Yayasan Arkom asah kemampuan penyintas tsunami Palu kurangi risiko bencana

id arkom,arkom indonesia,relokasi mandiri ,relokasi mandiri kelompok,penyintas tsunami mamboro barap,penyintas tsunami mamb

Yayasan Arkom asah kemampuan penyintas tsunami Palu kurangi risiko bencana

Arkom Indonesia Wilayah Sulteng bekerjasama dengan forum pengurangan resiko bencana Desa Wani II, melakukan simulasi pengurangan risiko bencana gempa dan tsunami, pada Sabtu 18/7. Kegiatan itu melibatkan masyarakat setempat, yang dihadiri Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Donggala. (ANTARA/HO-Arkom)

Jadi setelah fase rekonstruksi, maka kami akan menindaklanjutinya dengan fase kesiapsiagaan
Palu (ANTARA) - Yayasan Arkom Indonesia akan mengasah kemampuan para penyintas bencana tsunami 28 September 2018 di Kelurahan Mamboro Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah, dalam pengurangan risiko bencana.

"Jadi setelah fase rekonstruksi, maka kami akan menindaklanjutinya dengan fase kesiapsiagaan," ucap Direktur Program Yayasan Arkom Indonesia Yuli Kusworo di Palu, Rabu.

Peningkatan kapasitas warga penyintas terhadap pengurangan risiko bencana berbasis kelompok merupakan serangkaian kegiatan rekonstruksi/relokasi warga berbasis kelompok dan kesiapsiagaan yang dilakukan Arkom Indonesia di lokasi relokasi penyintas yang diberi nama "Kampung Tanggap Bencana".

Saat ini Arkom Indonesia masih sedang menyelesaikan fase rekonstruksi yakni pembangunan hunian tetap penyintas tsunami dengan skema relokasi mandiri kelompok. Setelah fase itu berakhir pada Desember 2020, maka pada 2021 Arkom Indonesia akan memulai fase kesiapsiagaan, peningkatan kapasitas warga penyintas terhadap pengurangan bencana, dengan membentuk forum pengurangan risiko bencana, simulasi dan gedung evakuasi.

"Fase ini akan kami komunikasikan dengan pihak Pemkot Palu melalui BPBD setempat," ujar Yuli Kusworo.

Pada fase rekonstruksi, Arkom sebelum memulai telah bekerja sama dengan Pemkot Palu melalui BPBD. Terkait dengan fase kesiapsiagaan, Arkom juga akan memulainya dengan kerjasama atau MoU dengan BPBD Palu.

Diupayakan pembahasan awal mengenai fase kesiapsiagaan telah dimulai dikomunikasikan dengan BPBD pada November 2020, sehingga pada Januari 2021 telah dilakukan penandatangan MoU untuk peningkatan kapasitas pengurangan risiko bencana bagi penyintas bencana tsunami Kelurahan Mamboro Barat.

Yuli mengemukakan, bila telah ada kerja sama maka langkah awal yang dilakukan oleh Arkom yakni memulai kajian pengurangan risiko bencana yang melibatkan langsung masyarakat.

Sebelum dilakukan di Palu, Arkom telah membentuk satu kampung tanggap bencana di Kabupaten Donggala yaitu di Desa Wani II. Warga di desa itu dilatih/ditingkatkan kapasitas dengan berbagai program di antaranya yakni simulasi evakuasi saat bencana terjadi.