Mitra Bukalapak dorong pertumbuhan lapangan kerja di tengah pandemi

id Bukalapak, Mitra Bukalapak, lapangan pekerjaan,Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah

Mitra Bukalapak dorong pertumbuhan lapangan kerja di tengah pandemi

CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin bersama pembicara berdiskusi secara virtual pada acara Temu Virtual Media "Semua Bisa Untung - Tingkatkan Ekonomi Lewat Jualan Produk Virtual Mitra Bukalapak" di Jakarta (30/9/2020) (ANTARA/Istimewa (Humas Bukalapak))

Dengan total lebih dari 5.5 juta Mitra Bukalapak, warung tradisional dan agen individu, tercatat kenaikan transaksi di bulan Juli hingga sekitar 3 kali lipat dari bulan yang sama pada tahun 2019
Medan (ANTARA) - Bukalapak terus berupaya menciptakan inovasi terbaru dengan meluncurkan berbagai produk virtual, termasuk aplikasi Mitra Bukalapak dengan harapan bisa membantu menciptakan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi.

"Dengan total lebih dari 5.5 juta Mitra Bukalapak, warung tradisional dan agen individu, tercatat kenaikan transaksi di bulan Juli hingga sekitar 3 kali lipat dari bulan yang sama pada tahun 2019,"ujar CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin dari Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan itu dalam diskusi "Kampanye Semua Bisa Untung, Mitra Bukalapak terus Dorong Kesetaraan Akses Teknologi untuk Ciptakan Lapangan Pekerjaan" secara virtual.

Kenaikan transaksi itu merupakan yang tertinggi yang pernah dicapai dalam sejarah Mitra Bukalapak.

Menurut dia, pertumbuhan transaksi itu didukung oleh model bisnis dan ragam produk virtual yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar domisili para Mitra Bukalapak.

Fitur Arrum Haji, Tabungan Emas, Jutawan, Bayar Tempo, Top Up E-Money serta Setor Tunai yang diluncurkan pada tahun ini juga dioptimalkan untuk mengatasi kendala minimnya akses terhadap produk keuangan yang selama ini dihadapi pelaku usaha mikro.

Rachmat Kaimuddin menjelaskan, Mitra Bukalapak tidak hanya menjangkau masyarakat di perkotaan saja, namun sudah bisa diakses 477 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.

"Kami ingin ini menjadi pendorong untuk perluasan inklusi keuangan hingga ke pelosok, membawa transformasi yang tidak hanya berfokus di kota besar saja sehingga menutup kesenjangan yang ada lewat teknologi,"ujarnya.

Dia mengakui, sejak pandemi COVID-19, permintaan konsumen banyak berubah dengan fokus pada kebutuhan menyangkut kesehatan, hobbi dan kebutuhan primer seperti bahan pangan.

Pandemi COVID-19, katanya juga mendukung tingginya transaksi karena sejak ada wabah virus, masyarakat cenderung di rumah dan bertransaksi secara digital.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam kesempatan yang sama, menyebutkan, mendukung inisiatif pemberdayaan wirausaha secara mandiri yang dilakukan Bukalapak.

Ida mengapresiasi kolaborasi perusahaan teknologi, perbankan dan keuangan yang diramu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Jika semakin banyak masyarakat yang memperoleh kesempatan berusaha lebih mudah, aman dan secara signifikan memberikan kehidupan yang lebih baik, maka pemberdayaan masyarakat dan pergerakan ekonomi akan berjalan lebih baik," katanya.

Khususnya di tengah pandemi COVID-19 yang memang sangat membutuhkan teknologi informasi.

Salah satu pedagang di Mitra Bukalapak, Ahmad, mengakui sangat mendapatkan keuntungan dalam menekuni penjualan produk virtual,

"Saya bisa melayani sekitar 40 transaksi pembelian voucher pulsa, token listrik, dan kirim uang setiap harinya," ujarnya.

Dengan berdagang melalui virtual, katanya, tidak menjadi halangan mencari rezeki di tengah keterbatasan geraknya yang saat ini menggunakan kursi roda.