Perkebunan Kelapa Di Sulteng Perlu Diremajakan

id kelapa, kopra

Perkebunan Kelapa Di Sulteng Perlu Diremajakan

Ilustrasi (FOTO ANTARA)

Harga kopra di pasaran lokal saat ini berkisar Rp7.000 per kilogram. Sementara harga kelapa per biji Rp3.000.
Palu (antarasulteng.com) - Perkebunan kelapa di Provinsi Sulawesi Tengah saat ini rata-rata usianya sudah tua dan tidak produktif lagi sehingga sudah sangat perlu untukl diremajakan.

"Pemerintah perlu melakukan program peremajaan kelapa guna mempertahankan daerah ini tetap menjadi penghasil kopra di Indonesia Timur," kata Abraham, seorang pengusaha kopra di Palu, Minggu.

Ia mengatakan kelapa yang usianya sudah tua selain produksinya menurun, juga banyak telah ditebang menjadi bahan baku bangunan rumah.

Agar Sulteng tetap menjadi salah satu daerah produksi kopra di Kawasan Timur Indonesia, maka pemerintah kabupaten dan kota perlu melakukan kembali program peremajaan pohon kelapa.

Menurut dia, jika program ini tidak segera dilakukan pemerintah, maka dalam beberapa tahun ke depan produksi kopra Sulteng akan semakin menurun drastis.

"Dan tidak menutup kemungkinan Sulteng yang tadinya mengirim kelapa dan kopra keluar, justru akan membeli dari daerah lain," katanya.

Harga kopra di pasaran lokal saat ini berkisar Rp7.000 per kilogram. Sementara harga kelapa per biji Rp3.000.

Data Dinas Perkebunan Sulawesi Tengah menyebutkan luas areal tanaman kelapa di provinsi itu hingga kini seluas 180 ribu hektare.

Luas areal tanaman kepala sebanyak itu tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Sulteng. Namun yang masih berproduksi sekarang ini hanya sekitar 70 persen saja. (BK03/B008)