Sigi, Sulteng (ANTARA) - Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah, Trie Iriyani Lamakampali mengatakan lahan pertanian di Kabupaten Sigi yang sudah diolah kembali setelah bencana alam gempa bumi 7,4SR yang terjadi pada 28 September 2018 itu baru seluas 1.017 hektare.
"Total luas areal pertanian yang terdampak bencana gempa bumi di Sigi mencapai 8.000 hektare," katanya di Palu, Selasa.
Ia menjelaskan dari 1.017 hektar lahan yang sudah diolah kembali tersebut, sekitar 900 hektare diantaranya telah dikelola secara optimal karena telah didukung dengan pengairan.
Selebihnya, masih menggunakan sumur pompa air, karena perbaikan irigasi Gumbasa yang rusak total diterjang gempa dua tahun lalu masih dalam tahap pekerjaan.
Pemerintah Provinsi Sulteng dan Kabupaten Sigi tentu terus berharap agar irigasi Gumbasa yang rusak akibat bencana alam tersebut bisa secepatnya berfungsi kembali.
Saat ini, kata dia, pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR sedang membangun kembali irigasi Gumbasa. Namun pembangunannya dilakukan secara bertahap sesuai dengan alokasi anggaran.
Memang untuk memperbaiki kembali irigasi Gumbasa membutuhkan dana cukup besar dan juga memakan waktu lama, sebab harus membangun kembali.
"Pokoknya 100 persen jaringan irigasi rusak total diporak-porandakan oleg gempabumi terbilang dasyat karena meninbulkan likuefaksi dan juga gemlombang tsunami di Teluk Palu dan Pesisir Barat Kabupaten Donggala.
Sigi, kata Trie sebelum gempabumi, merupakan daerah pennyangga kebutuhan beras masyarakat di Sulteng, terutama Kota Palu. Hasil panen petani selain dibeli oleh Bulog Sulteng untuk memenuhi kebutuhan stok nasional, juga sebagian dijual di pasaran lokal.
Namun,selama beberapa tahun terakhir ini sejak terjadinya bencana alam tersebut, produksi petani menurun drastis, sebab areal persawahan di empat kecamatan yakni Dolo, Gumbasa, Tanambulava dan Sigibiromaru tidak bisa diolah, sebab terkendala pengairan.
Petani selama ini hanya menanam komoditi pangan yang tidak membutuhkan banyak air. Begitu pula tanaman hortikultura bawang, tomat, cabai dan lainnya.
Sulteng sendiri sejak 1984 telah swasembada beras. Setiap musim panen, Sulteng surplus beras sekitar 300 ribu ton.
Berita Terkait
Polisi selidiki kasus penemuan jasad bayi di saluran irigasi
Kamis, 14 Maret 2024 8:43 Wib
Aksi tanam pohon Hari Air Dunia
Rabu, 6 Maret 2024 20:44 Wib
Kementan tekankan pentingnya irigasi untuk kemajuan pertanian
Selasa, 27 Februari 2024 15:43 Wib
Embung Wanakaya beri manfaat irigasi dan pariwisata
Sabtu, 3 Februari 2024 13:36 Wib
Dana desa untuk irigasi tersier
Rabu, 17 Januari 2024 20:03 Wib
Petani Magelang cegat mobil Ganjar, curhat kesulitan irigasi
Minggu, 17 Desember 2023 21:05 Wib
Kementerian PUPR tuntaskan Bendungan Cipanas untuk irigasi pertanian
Kamis, 9 November 2023 13:15 Wib
Sulteng perjuangkan percepatan penyelesaian pembangunan irigasi Sigi
Sabtu, 9 September 2023 16:33 Wib