Parigi Moutong-Palu sepakat berlakukan 14 hari rapid tes di perbatasan

id Rapid tes, tes cepat, virus corona, pemkab parimo, irwan

Parigi Moutong-Palu  sepakat berlakukan 14 hari rapid tes di perbatasan

Juru bicara Tim Gugus Tugas penanganan COVID-19 Parigi Moutong, Irwan. ANTARA/Moh Ridwan

Parigi (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong dan Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, sepakat memberlakukan 14 hari hasil tes cepat negatif gejala COVID-19 di pos perbatasan bagi pelaku perjalanan keluar masuk di dua wilayah tersebut.

Juru bicara Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Parigi Moutong Irwan, di Parigi, Jumat, mengatakan kedua belah pihak menyepakati penanganan wabah virus corona tersebut dalam satu pertemuan berlangsung di ruang Kerja Wali Kota Palu, Kamis (15/10).

Irwan mengatakan pertemuan itu disepakati antara lain Pemkab Parigi Moutong akan menyusun daftar warga kabupaten itu yang setiap hari masuk wilayah Palu, lalu diserahkan kepada petugas pos pemeriksaan kesehatan di Tawaeli, Kota Palu.

"Nama-nama pelaku perjalanan warga Parigi Moutong yang kesehariannya beraktivitas di Palu akan dipegang oleh petugas pos perbatasan," kata Irwan.

Dia juga mengatakan, dari kesepakatan tersebut kendaraan petugas Satgas COVID-19 akan diberi tanda pengenal berupa stiker.

"Kepada ASN, TNI/Polri, petugas COVID-19 maupun pegawai BUMN dan BUMD harus menunjukkan surat tugas atau rekomendasi dari Satgas COVID-19 setempat, dan akan ditunjukkan saat perjalanan dinas di luar jam kerja saat melintas di pos perbatasan Palu di atas Pukul 23.00 WITA," kata Irwan.

Dikemukakannya, para sopir dan pedagang berdomisili di Parigi Moutong yang setiap hari beraktivitas di Palu segera melapor diri ke Dinas Kesehatan setempat dengan menyerahkan foto copy KTP untuk di data.

Mereka akan diprioritaskan tanpa harus menggunakan surat tes cepat negatif virus corona saat masuk wilayah ibu kota Sulteng.

Selain itu, masyarakat kabupaten itu masuk wilayah Palu bukan atas dasar urusan rutinitas dan atau urusan dinas, wajib menunjukkan hasil rapid tes negatif yang berlaku selama 14 hari.

Guna mendeteksi setiap pelaku perjalanan masuk ke Parigi Moutong, pemerintah setempat juga telah mengaktifkan kembali sejumlah pos-pos perbatasan antarkabupaten.

Bahkan, katanya, Pemprov Sulteng telah membantu sebanyak 1.700 alat tes cepat pendeteksi virus corona.

"Alat tes cepat kami sudah salurkan ke Puskesmas di masing-masing kecamatan sebanyak 1.500 buah, dan sisanya 200 buah masih kami simpan di gudang kesehatan," kata Irwan.