Gubernur ungkap empat faktor penyebab lonjakan kasus COVID-19 di Sulteng

id COVID Sulteng,Pemprov Sulteng

Gubernur ungkap empat faktor penyebab lonjakan kasus COVID-19 di Sulteng

Gubernur Sulteng,Longki Djanggola (tengah), Kapolda Sulteng, Irjen Pol Rakhman Baso (kiri) dan Komandan Korem 132/Tadulako,Brigjen Farid Makruf (kanan) memimpin rapat koordinasi evaluasi penanganan COVID-19 di Sulteng secara virtual yang diikuti kepala daerah di Sulteng di ruang rapat Polibu Kantor Gubernur Sulteng di Kota Palu, Rabu (21/10/2020). ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulteng

Edukasi yang belum optimal sampai ke pelosok masyarakat

Palu (ANTARA) - Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah, Longki Djanggola mengungkapkan tiga faktor penyebab melonjaknya kasus COVID-19 di provinsi itu yang terjadi hanya dalam dua pekan terakhir.

Berdasarkan hasil kajian epidemiologi, meningkatkan kasus COVID-19 di Sulteng karena pertama, edukasi yang belum optimal sampai ke pelosok masyarakat, katanya saat memimpin rapat koordinasi evaluasi penanganan COVID-19 di Sulteng secara virtual di ruang rapat Polibu Kantor Gubernur Sulteng di Kota Palu, Rabu.

Baca juga: Gubernur Sulteng: Jangan golput hanya karena COVID-19

Kedua, lanjutnya, penertiban tempat-tempat keramaian dan tempat umum yang melanggar protokol kesehatan belum optimal. Ketiga, pelacakan yang belum maksimal pada beberapa kabupaten dan Kota Palu.

Keempat protokol kesehatan belum sepenuhnya dilaksanakan oleh masyarakat maupun berbagai pihak. Untuk itu saya meminta para bupati dan Walibersama Kota Palu, unsur forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) dan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 tingkat provinsi, kota dan kabupaten lebih optimal mengedukasi masyarakat, ujarnya.

Dalam rapat yang juga dipimpin Kapolda Sulteng, Irjen Pol Rakhman Baso dan Komandan Korem 132/Tadulako, Brigjen Farid Makruf itu, Longki
juga meminta seluruh bupati dan wali kota di Sulteng untuk menerbitkan surat edaran wajib menaati protokol kesehatan saat berada di tempat umum dan pusat keramaian.

"Kemudian memperketat penerapan dan penertiban disiplin protokol kesehatan, memaksimalkan pelacakan dan meningkatkan pengambilan sampel usap (swab),"tambahnya.

Baca juga: Jubir: Pasien COVID-19 di Sulteng bertambah menjadi 617 orang

Ia yakin jika faktor-faktor penyebab lonjakan kasus COVID-19 di Sulteng itu dapat diatasi dengan langkah-langkah tersebut, jumlah pasien terpapar COVID-19 akan berkurang dan tingkat kesembuhan pasien COVID-19 melesat.

Berdasarkan data Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulteng, secara kumulatif hingga hari ini total pasien terinfeksi COVID-19 berjumlah 762 orang.

Dari 762 orang itu, 479 orang dinyatakan telah sembuh, 30 orang meninggal dan 253 orang menjalani isolasi secara mandiri maupun di pusat pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah setempat.