Palu, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Sejumlah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palu, Sulawesi Tengah, melakukan reses sekaligus meninjau sejumlah pemukiman warga di wilayah pesisir pantai di Kecamatan Palu Barat, yang sering terendam air akibat meluapnya sungai saat hujan dan terjadi saat pasang air laut.
"Aspirasi yang disampaikan masyarakat di sini lebih mendominasi pada perbaikan ekonomi. Namun ada masalah lain yang penting juga untuk direspon cepat yaitu kondisi pemukiman warga sering terendam air setiap hari," kata Wakil Ketua II DPRD Kota Palu, Rizal Dg Sewang di sela kegiatan reses di wilayah Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Rabu.
Ia menjelaskan penyebab terjadinya pemukiman warga itu terendam air karena faktor alam akibat gempa bumi dan tsunami yang pernah melanda Kota Palu tahun 2018, yang menyebabkan kondisi tanah tempat tinggal mereka terjadi retak dan berlubang-lubang, sehingga memudahkan air mengalir masuk ke lokasi tersebut, terutama air sungai meluap saat hujan atau terjadi air laut pasang.
"Informasi yang kami terima dari warga karena faktor gempa lalu, di situ terdapat retakan tanah dan masih ada yang berlubang, sehingga diduga air laut dan air sungai masuk dan keluar dari situ. Tingginya genangan air yang masuk ke wilayah pemukiman warga ini sampai lutut orang dewasa, dan biasanya terjadi dari siang hingga malam hari," ujarnya.
Rizal mengatakan hasil kegiatan reses anggota dewan tersebut menyampaikan kepada Pemerintah Kota Palu sebagai masukan untuk mencarikan jalan keluar guna membantu masyarakat setempat.
"Kita akan 'follow up', jika ada alokasi anggaran untuk perbaikan lokasi pemukiman warga tersebut. Kami akan usahakan karena ini sifatnya emergency, dengan anggaran yang disiapkan untuk memperbaiki kawasan tersebut," katanya.
Ia menegaskan dirinya segera melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Palu untuk membantu menyelesaikan permasalahan masyarakat di wilayah setempat, karena dalam waktu dekat juga akan disegera dilakukan pembahasan APBD tahun 2021.
"Kebetulan juga kita dalam waktu dekat ini akan membahas APBD 2021, sehingga kami akan sampaikan keluhan ini harus segara diselesaikan," katanya.
Ia menjelaskan kegiatan reses ini telah menjaring berbagai aspirasi masyarakat, terutama terkait persoalan ekonomi dan infrastruktur, seperti bantuan usaha, kelompok usaha atau koperasi untuk UMKM, dan juga perbaikan sarana dan prasaranan di lokasi tersebut.
"Dalam melaksanakan reses ini, kami juga menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19. Kita juga selalu mengingatkan masyarakat untuk mentaati protokol kesehatan. Makanya kita tidak mengumpul banyak orang, dari 100 orang peserta, kita bagi 10 orang secara bergantian," tandasnya.
Berita Terkait
Dinas Kesehatan Kota Palu gencarkan pencegahan DBD tekan penularan
Kamis, 28 Maret 2024 19:30 Wib
Bakti Ridha Ramadhan gandeng inovator muda Kota Palu
Kamis, 28 Maret 2024 12:53 Wib
Pansus II DPRD Palu usulkan ubah nama Kelurahan Vatutela
Kamis, 28 Maret 2024 11:53 Wib
Ombudsman sidak SPBU di Kota Palu pastikan penjualan BBM sesuai takaran
Kamis, 28 Maret 2024 3:19 Wib
Presiden setujui pengadaan kapal roro untuk Sulteng dukung IKN
Rabu, 27 Maret 2024 11:10 Wib
DPRD Palu bahas LPJ Wali Kota Palu Tahun 2023
Rabu, 27 Maret 2024 9:15 Wib
Polda Sulteng tingkatkan kecintaan para generasi muda terhadap Al Quran
Selasa, 26 Maret 2024 19:31 Wib
Presiden Jokowi: Jaga infrastruktur di Kota Palu dibangun pascabencana 2018
Selasa, 26 Maret 2024 18:52 Wib