Pertamina tambah pasokan elpiji bersubsidi 223 metrik ton di Sulteng

id Elpiji, bbm, pertamina, mor VII, Laode Mursali

Pertamina  tambah pasokan elpiji bersubsidi 223 metrik ton di Sulteng

Arsip- Warga mengantre untuk membeli gas elpiji bersubsidi pada kegiatan pasar murah di Palu, Kamis (23/7/2020). Ratusan warga mengantri untuk mendapatkan gas elpiji tiga kilogram bersubdisi yang dijual dengan harga Rp16.000 per tabung, salah satunya untuk persiapan jelang perayaan hari raya Idul Adha. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/nz.

Palu (ANTARA) -
PT Pertamina (Persero) menambah pasokan elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram di Provinsi Sulawesi Tengah sebanyak 223 metrik ton pada momen libur cuti bersama nasional dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
 
"Kami mengantisipasi untuk mengamankan stok BBM dan menambah pasokan elpiji serta menyiagakan 'Pertamina Delivery Service' selama libur panjang ini," kata Unit Manager Communication & CSR PT Pertamina MOR VII Laode Syarifuddin Mursali yang dihubungi dari Palu, Selasa.
 
Dia menjelaskan pada momen liburan panjanh seperti ini, Pertamina bergerak cepat sebagai upaya memenuhi kebutuhan energi melalui pemantauan yang dilakukan Tim Satuan Tugas mulai 26 Oktober hingga 3 November 2020.
 
Tahun ini, kata Laode, Sulteng mendapat jatah elpiji bersubsidi sebanyak 48.506 metrik ton dan kuota terbanyak berada di Kota Palu sebanyak 12.234 metrik ton.
 
Dia memaparkan secara keseluruhan di enam provinsi di Pulau Sulawesi yang menjadi wilayah kerja MOR VII, total penambahan elpiji sebanyak 1.781 metrik ton yang dikhususkan pada momen liburan panjang di akhir pekan ini.

Penambahan jatah elpiji bersubsidi sebanyak 1.781 metrik ton atau 593.500 tabung gas di wilayah MOR VII itu tersebar di wilayah Sulawesi Selatan sebanyak 829 metrik ton, Sulawesi Tenggara 119 metrik ton, Sulawesi Tengah 223 metrik ton, Sulawesi Barat 257 metrik ton, Sulawesi Utara 246 metrik ton dan Gorontalo 107 metrik ton.

"Rencana penyaluran awal tambahan jatah elpiji tersebut untuk bulan Oktober ini sebanyak 41.475 metrik ton, sehingga total penyaluran untuk bulan ini direncanakan 43.525 metrik ton atau sekitar 14.508 tabung elpiji." ujar Laode.
 
Ia juga menjelaskan Pertamina telah memberlakukan status siaga dan mengawasi seluruh agen dan pangkalan resmi, agar proses penyaluran elpiji bersubsidi tersebut tepat sasaran sesuai peruntukannya.
 
"Masyarakat harus bijak menggunakan elpiji. Umtuk elpiji tiga kilogram hanya dikhususkan masyarakat kurang mampu, sedangkan masyarakat kalangan menengah ke atas Pertamina telah menyediakan Bright Gas ukuran 5,5 kilogram dan 12 kilogram," ujarnya.

Laode menambahkan, Pertamina juga menjamin kehandalan stok BBM di 17 Fuel Pertamina atau Terminal BBM se-Sulawesi dan proses pendistribusian dipastikan aman dalam melayani masyarakat yang akan melakukan perjalanan.
 
Ia juga berharap masyarakat dapat memanfaatkan layanan BBM melalui 'Pertamina Delivery Service', outlet Pertashop yang telah hadir di 38 desa di Pulau Sulawesi.

"Konsumen juga dapat menikmati promo lebih hemat Rp250,-/liter untuk pembelian Pertamax Series menggunakan aplikasi MyPertamina yang dapat di unduh pada aplikasi PlayStore dan AppStore yang akan berakhir 31 Oktober ini," demikian Laode.