Bulog Sulteng terus genjot pengadaan beras untuk penuhi prognosa

id bulog, pengadaan,beras, sulteng

Bulog Sulteng terus genjot pengadaan beras  untuk penuhi prognosa

Kepala Bulog Sulteng, Basirun (kanan) sidak ke gudang beras di Kelurahan Tondo Palu. (Foto.Antara/Anas Masa)

Palu (ANTARA) - Kantor Wilayah Perum Bulog Sulawesi Tengah di tengah pandemi COVID-19 terus menggenjot pengadaan beras stok nasional untuk memenuhi prognosa yang ditetapkan pada musim panen 2020.

"Kami tetap melakukan pembelian di saat sisa panen gadu yang ada di sejumlah daerah di Provinsi Sulteng," kata Kepala Kantor Wilayah Perum Bulog Sulteng Basirun di Palu, Rabu.

Ia mengatakan di saat sisa panen gadu, pihaknya tetap berupaya mengoptimalkan pengadaan agar target pembelian bisa terealisasi 100 persen.

Dia mengatakan hingga kini realisasi penyerapan beras produksi petani di sejumlah sentra produksi di Provinsi Sulteng sudah mencapai 14.804 ton.

Jumlah itu, kata dia, sudah mencapai 74,02 persen dari prognosa pengadaan yang ditetapkan pada musim panen (MP) 2020 sebanyak 20.000 ton.

Menurut dia, realisasi tersebut sudah terbilang cukup baik, mengingat areal lahan pertanian, khususnya sawah di salah satu kabupaten di Sulteng yakni Sigi pasca bencana alam gempa bumi berkekuatan 7,4SR yang terjadi pada 28 September 2018 telah mengakibatkan sekitar 7.000an hektare mengalami dampak dan sama sekali tidak bisa ditanami padi karena irigasi rusak total.

Padahal, katanya, Sigi selama ini merupakan salah satu daerah yang memberi kontribusi besar dalam kegiatan pengadaan beras stok nasional di Provinsi Sulteng.

Akibat irigasi rusak, petani selama dua tahun terakhir ini tidak bisa mengolah sawah dan hal itu tentu cukup berpengaruh terhadap pengadaan beras oleh Bulog.

Namun demikian, Bulog tetap berupaya keras melakukan pembelian sesuai dengan mekanisme dan standar harga dan persyaratan kualitas yang ditetapkan.

"Ya mudah-mudahan saja dalam sisa dua bulan terakhir ini, kita bisa menggenjot pembelian beras di Kabupaten Banggai dan Donggala yang merupakan sentra produksi beras terbesar di Sulteng selain Parigi Moutong (Parimo)," ujarnya.