Parigi Moutong hilirisasi produk olahan ketuhanan potesi ekspor

id hilirisasi produk, UMKM, IKM, Wabub Parimo, Badrun Nggai, ekspor

Parigi Moutong hilirisasi produk olahan ketuhanan potesi ekspor

Wakil Bupati Parigi Moutong, Badrun Nggai (tengah) memegang salah satu produk olahan milik pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) di kabupaten itu pada kegiatan hilirisasi hilirisasi produk olahan kehutanan, di Parigi, Senin (9/11/2020). ANTARA/HO/Humas Pemkab Parimo

Parigi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mengupayakan hilirisasi produk olahan kehutanan yang berpotensi ekspor sebagai upaya peningkatan ekonomi pelaku usaha di tengah masa pademi COVID-19.

"Sebelum masuk pada kegiatan hilirisasi, maka pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) maupun Industri Kecil Menengah (IKM) perlu dibekali dengan peningkatan kapasitas lewat pelatihan dan sejenisnya," kata Wakil Bupati Kabupaten Parigi Moutong Badrun Nggai saat menghadiri kegiatan hilirisari sekaligus pelatihan marketing melalui daring di salah satu hotel, di Parigi, Senin (9/11).

Menurut wabub, hilirisarsi produk sangat bermanfaat bagi pelaku usaha, khususnya terhadap pengembangan produk hasil hutan, serta pemasaran bagi pelaku UKM maupun IKM.

Belum lagi, wabah virus corona yang berkepanjangan melanda tanah air sangat mempengaruhi keberlangsungan kegiatan perekonomian masyarakat.

Maka melalui kegiatan tersebut, diharapkan dapat memicu perkembangan yang baik bagi UMKM dan IKM mengembangkan produksi pada pemulihan ekonomi masyarakat akibat dampak COVID-19.

Baca juga: Kemenkes bantu Speedboat Ambulance untuk Parigi Moutong

"Pemerintah Pusat saat ini gencar melakukan pemulihan ekonomi dari berbagai sektor. Dengan peluang ini, kami ingin pelaku usaha Parigi Moutong dapat menciptakan produk berkualitas dengan memanfaatkan potensi hutan yang dapat diterima publik secara luas," kata Badrun berharap.

Dia memaparkan, Parigi Moutong memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang cukup besar mulai dari sektor kehutanan, pertanian, perkebunan hingga kelautan dan perikanan yang belum terkelola secara maksimal.

"Kita ingin produk-produk yang diciptakan masyarakat bisa menembus segmen pasar domestik, bahkan sekspor. Untuk mengarah ke sana tentu perlu persiapan Sumber Daya Manusia (SDM)," ucap Badrun. 

Kegiatan itu, merupakan kerja sama Pemprov Sulteng dan Pemkab Parigi Moutong melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) yang diikuti sekitar 40 pelaku usaha di kabupaten tersebut.

Baca juga: Petani Parigi Moutong keluhkan harga cengkeh anjlok
Baca juga: Wabub sebut positif corona di Parigi Moutong dari pelaku perjalanan
Baca juga: Pemkab Parigi Moutong monitor desa sasaran program stunting