Empat calon wali Kota Palu paparkan cara atasi penyalahgunaan narkoba

id Sulteng,Sandi,Palu,KPU,KPU Palu

Empat calon wali Kota Palu  paparkan cara atasi penyalahgunaan narkoba

Empat pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Palu memaparkan visi dan misi dalam debat publik putaran kedua yang mengangkat tema "Menyelesaikan Persoalan dan Memajukan Daerah" yang diadakan KPU Palu di salah satu hotel di Palu,Rabu sore (11/11). (ANTARA/HO-Humas KPU Palu)

Palu (ANTARA) - Empat pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Palu memaparkan strategi dan cara mengatasi peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Hal itu mereka sampaikan dalam debat publik putaran kedua calon wali kota dan calon wakil wali kota Palu yang diadakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Palu dan dipandu Dr. Osgar Sahim Matompo, SH.MH. CLA, Dekan Fakultas Huku Universitas Muhammadiyah Palu, Rabu sore.

Menurut pasangan calon nomor urut 4 Imelda Liliana Muhidin-Arena Jr Parampasi, perlu dilakukan sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mengatasi persoalan tersebut.

“Sosialisasi juga dilakukan ke sekolah-sekolah yang menyasar para guru utamanya peserta didik. Mereka harus tahu bahaya mengonsumsi narkoba dan ancaman pidana jika mengedarkan,”kata Imelda Liliana.

Berikutnya membuat regulasi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan berbagai hukum dalam mengatasi dan mencegah penyalahgunaan narkoba di ibu kota Provinsi Sulteng tersebut.

“Memberdayakan karang taruna dan remaja islam masjid (risma) di setiap kelurahan agar turut berpartisipasi mengatasi penyalahgunaan dan peredaran narkoba dengan mengalokasikan  anggaran di setiap kelurahan agar dapat mereka gunakan melakukan kegiatan-kegiatan kepemudaan yang bermanfaat,”ujarnya.

Berikutnya pasangan calon nomor urut 3 yang juga petahana Wali Kota Palu Hidayat-Habsa Yanti Ponulele menerangkan cara paling efektif untuk mengatasi persoalan itu di antaranya dengan terus menggencarkan pemeriksaan  di tempat-tempat yang berdasarkan laporan masyarakat kerap menjadi tempat penyalahgunaan narkoba.

Selama lima tahun terakhir saat ia menjabat melalui Satuan Tugas Kebersihan, Keindahan, Keamanan, Ketertiban dan Kenyamanan (Satgas K5) banyak menemukan anak-anak muda menyalahgunakan narkoba di kos-kosan.

“Kemudian diserahkan kepada pihak kepolisian. Saya juga telah menganggarkan Rp40 juta setiap kelurahan agar dapat digunakan karang taruna, risma, pemuda gereja dan dari agama lainnya untuk mengadakan kegiatan-kegiatan yang positif, minimal sekali dalam setahun,”terang Hidayat.

Sementara itu pasangan calon nomor urut 2 Hadianto Rasyid-Reny Lamadjido menawarkan Program Palu Religi.

Ia yakin terobosan itu dapat untuk mengatasi penyalahgunaan dan peredaran narkoba yang telah merambat ke semua kalangan usia di daerah itu.

“Kita akan melakukan penguatan akhlak dan pemahaman keagamaan yang dimulai dari sekolah, mengadakan kegiatan pesantren kilat di sekolah setiap seminggu sekali. Bagi umat Nasrani memanfaatkan kegiatan keagamaan saat sekolah Minggu. Demikian juga bagi penganut agama lainnya,”ucap Hadianto.

Selain itu Hadi berjanji mengadakan program 1.000 beasiswa kuliah bagi anak-anak Palu yang berasal dari keluarga tidak mampu. Harapannya agar mereka dapat mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi.

“Kalau mereka tidak kuliah dan berhenti melanjutkan pendidikan maka potensi mereka terjerumus dalam penyalahgunaan dan peredaran narkoba sangat tinggi,”katanya.

Terakhir pasangan calon nomor urut 1 Aristan-Wahyuddin yakin jika melibatkan masyarakat, lembaga sosial, keagamaan, lembaga keagamaan, kepemudaan persoalan penyalahgunaan narkoba di Palu dapat teratasi.

“Kedua bagaimana tokoh adat, masyarakat dan agama terlibat mencegah dan membina warga agar tidak terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu fasilitas dari pemerintah untuk mewujudkan itu harus ada,”kata Aristan.

Langkah tersebut, lanjutnya, merupakan upaya untuk membangun benteng pertahanan dari masyarakat.