Sebanyak 44 kafilah asal Provinsi Sulawesi Tengah siap berkompetisi di Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXVII tingkat Nasional 2020 di Padang, Provinsi Sumatera Barat.
Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola saat melepas kontingen di Palu, Rabu, menginginkan kafilah asal provinsi ini dapat mengharumkan nama daerah di ajang kompetisi tersebut, sekaligus sebagai misi dakwah dan syi'ar Islam.
"Para kafilah yang ikut MTQ tingkat Nasional adalah mereka-mereka yang menjadi terbaik atau berprestasi pada MTQ tingkat daerah dan mereka adalah orang-orang pilihan, saya yakin kita bisa bersaing dengan provinsi lain," kata Longki.
Dalam arahannya, gubernur mengharapkan kepada kafilah bisa memberikan yang terbaik kepada daerah, karena kompetisi yang diikuti merupakan ajang yang bergengsi.
Ia juga menitipkan, pentingnya memahami dan mengamalkan isi Kitab Suci Al Quran sebagai pedoman hidup umat Islam.
"Usaha dan kerja keras saat berlatih tidak akan mengkhianati hasil, kecuali anda menyia-nyiakan kesempatan," ujar Longki.
Dari 44 peserta, Pemprov Sulteng juga mengutus delapan pelatih dan 13 orang pendamping yang bertugas membina para kafilah selama mengikuti kegiatan.
Gubernur menjelaskan, keikutsertaan kontingen Sulteng di MTQ tingkat Nasional merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah bersama Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) meningkatkan prestasi pemuda sebagai generasi penerus di bidang tilawah dan seterusnya, supaya membentuk karakter dan memiliki akhlak yang baik.
Meski saat ini keterbatasan anggaran akibat pandemi COVID-19 berkepanjangan, namun pemerintah setempat tetap memprioritaskan mengikutsertakan peserta asal Sulteng berkompetisi untuk kepentingan umat.
"Selama berada di arena kita harus mempedomani protokol kesehatan COVID-19 memakai masker, mencuci tangan pakai sabun di air mengalir dan menjaga jarak," katanya.
MTQ sebagai kegiatan tahunan, berlangsung selamanya sembilan hari 12-21 November 2020 diikuti 32 provinsi dari 34 provinsi di Indonesia dan memperlombakan delapan cabang lomba, dan kafilah yang diberangkatkan Pemprov Sulteng semuanya dalam kondisi sehat.
Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola saat melepas kontingen di Palu, Rabu, menginginkan kafilah asal provinsi ini dapat mengharumkan nama daerah di ajang kompetisi tersebut, sekaligus sebagai misi dakwah dan syi'ar Islam.
"Para kafilah yang ikut MTQ tingkat Nasional adalah mereka-mereka yang menjadi terbaik atau berprestasi pada MTQ tingkat daerah dan mereka adalah orang-orang pilihan, saya yakin kita bisa bersaing dengan provinsi lain," kata Longki.
Dalam arahannya, gubernur mengharapkan kepada kafilah bisa memberikan yang terbaik kepada daerah, karena kompetisi yang diikuti merupakan ajang yang bergengsi.
Ia juga menitipkan, pentingnya memahami dan mengamalkan isi Kitab Suci Al Quran sebagai pedoman hidup umat Islam.
"Usaha dan kerja keras saat berlatih tidak akan mengkhianati hasil, kecuali anda menyia-nyiakan kesempatan," ujar Longki.
Dari 44 peserta, Pemprov Sulteng juga mengutus delapan pelatih dan 13 orang pendamping yang bertugas membina para kafilah selama mengikuti kegiatan.
Gubernur menjelaskan, keikutsertaan kontingen Sulteng di MTQ tingkat Nasional merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah bersama Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) meningkatkan prestasi pemuda sebagai generasi penerus di bidang tilawah dan seterusnya, supaya membentuk karakter dan memiliki akhlak yang baik.
Meski saat ini keterbatasan anggaran akibat pandemi COVID-19 berkepanjangan, namun pemerintah setempat tetap memprioritaskan mengikutsertakan peserta asal Sulteng berkompetisi untuk kepentingan umat.
"Selama berada di arena kita harus mempedomani protokol kesehatan COVID-19 memakai masker, mencuci tangan pakai sabun di air mengalir dan menjaga jarak," katanya.
MTQ sebagai kegiatan tahunan, berlangsung selamanya sembilan hari 12-21 November 2020 diikuti 32 provinsi dari 34 provinsi di Indonesia dan memperlombakan delapan cabang lomba, dan kafilah yang diberangkatkan Pemprov Sulteng semuanya dalam kondisi sehat.
