Bahlil berkomitmen akan fasilitasi investor Korsel investasi di Indonesia

id bahlil lahadalia,investasi,korea selatan,mitra strategis,industri nasional

Bahlil berkomitmen akan fasilitasi investor Korsel investasi di Indonesia

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (kanan) bersama Menteri Perindustrian Korea Selatan Sung Yun-mo (kiri) dalam pertemuan di Seoul, Korea Selatan, Kamis (12/11/2020).  (ANTARA/HO BKPM)

Sesuai arahan Bapak Presiden, Indonesia harus bergerak cepat menuju transformasi ekonomi. Inilah momentum untuk membangun industri-industri yang menciptakan nilai tambah. Dan Korea Selatan menjadi salah satu mitra strategis Indonesia dalam mewujudkan
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bertemu dengan Menteri Perindustrian Korea Selatan Sung Yun-mo di Seoul, Korea Selatan, Kamis, di mana pemerintah Indonesia berkomitmen untuk bisa memfasilitasi investasi negeri ginseng di Tanah Air.

"Sesuai arahan Bapak Presiden, Indonesia harus bergerak cepat menuju transformasi ekonomi. Inilah momentum untuk membangun industri-industri yang menciptakan nilai tambah. Dan Korea Selatan menjadi salah satu mitra strategis Indonesia dalam mewujudkan hal tersebut," kata Bahlil dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan menyepakati untuk menjaga dan meningkatkan kerja sama ekonomi dan bisnis. Hal itu dilakukan karena kedua negara menyadari bahwa kolaborasi adalah strategi kunci untuk bersama-sama mengatasi dampak ekonomi akibat pandemi COVID-19.

Dalam pertemuan itu, Bahlil dan Menteri Sung juga berbagi ide tentang perluasan investasi antara kedua negara. Pertemuan itu juga merupakan tindak lanjut kunjungan Presiden Joko Widodo ke Korea Selatan pada November 2019 lalu.

Menurut Bahlil, di tengah kondisi pandemi COVID-19, upaya percepatan dalam menjaga dan menarik investor justru semakin diperlukan. Pemerintah Indonesia juga terus mendorong investasi strategis dan berkualitas masuk ke Indonesia.

Kedua menteri juga membahas perbaikan iklim usaha untuk perusahaan-perusahaan Korea Selatan yang berinvestasi di Indonesia, seperti di industri baja, kimia, mobil, dan tekstil.

"Kami menilai Indonesia semakin baik dalam membangun iklim usaha yang menguntungkan kedua belah pihak," kata Sun Yung-mo.

Indonesia dan Korea Selatan telah membuat Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) pada November tahun lalu dan saat ini sedang menunggu tindak lanjut implementasinya.

CEPA setara dengan perjanjian perdagangan bebas, tetapi berfokus pada lingkup kerja sama ekonomi yang lebih luas. Melalui CEPA ini, diharapkan hubungan Indonesia dan Korea Selatan dapat terus terjalin dan memberikan dampak ekonomi yang positif bagi kedua negara.

Sepanjang periode Januari-September 2020, BKPM mencatat realisasi investasi asal Korea Selatan berada pada peringkat ke tujuh dengan total investasi sebesar 683 juta dolar AS. Sebanyak 70 persen realisasi investasi Korea Selatan tersebut terpusat di Pulau Jawa, dengan sektor investasi yang mendominasi antara lain listrik, gas, air; industri kimia dan farmasi; industri tekstil; industri barang kulit dan alas kaki;  Industri makanan.

Ada pun saat ini ada sekitar 2.000 perusahaan Korea Selatan dari berbagai sektor yang telah berinvestasi dan beroperasi di Indonesia.