Pusdatina sebut pasien COVID-19 di Sulawesi Tengah bertambah 88 orang

id Sulteng,Sandi,Corona,Resesi

Pusdatina sebut pasien COVID-19 di Sulawesi Tengah bertambah 88 orang

Ilustrasi - Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sulawesi Tengah saat ini dijadikan Rumah Sakit Darurat COVID-19 di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (6/10/2020). ANTARA/Basri Marzuki/hp.

Hari ini 88 orang terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan sampel usap (swab) sehingga secara kumulatif 1.244 orang telah terinfeksi COVID-19 hingga hari ini

Palu (ANTARA) - Juru Bicara Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Moh. Haris Kariming menyatakan 88 orang yang berada di sejumlah daerah terkonfirmasi positif COVID-19 hari ini.

"Hari ini 88 orang terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan sampel usap (swab) sehingga secara kumulatif 1.244 orang telah terinfeksi COVID-19 hingga hari ini," katanya di Palu, Minggu malam.

Ia menerangkan 88 orang itu berada di sejumlah kabupaten dan kota di Sulteng antara lain tujuh orang di Kota Palu, satu orang di Kabupaten Sigi, 10 orang di Donggala, 42 orang di Morowali dan 28 orang di Banggai Kepulauan.

Selain itu, lanjutnya, satu pasien COVID-19 di Donggala dinyatakan telah sembuh hari ini sehingga secara kumulatif total pasien COVID-19 di Sulteng yang sembuh berjumlah 860 orang.

"Mereka telah diizinkan pulang dan berkumpul namun harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19," ujarnya.

Sementara itu satu pasien COVID-19 di Kota Palu meninggal dunia. Secara kumulatif total pasien COVID-19 yang meninggal dunia hingga kini berjumlah 49 orang.

"Saat ini 335 pasien masih menjalani isolasi secara mandiri maupun di pusat pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah setempat. Kemudian 200 sampel usap COVID-19 dalam pemeriksaan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng di Palu," tambahnya.

Haris berharap hasil pemeriksaan 200 sampel usap tersebut negatif agar tidak terjadi ledakan kasus COVID-19 di Sulteng.

Ia mengimbau masyarakat agar mendukung tim pengawas Dinas Kesehatan kabupaten dan kota di Sulteng yang melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19.

"Langkah tersebut sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan di Sulteng," katanya.