KONI Sulteng minta cabang olahraga bina atlet usia dini

id koni sulteng, pembinaan usia dini

KONI Sulteng  minta cabang olahraga bina atlet usia dini

Ketua Umum KONI Sulteng, Drs Anwar Ponulele MSi. (ANTARA/Anas Masa)

Palu (ANTARA) - KONI Provinsi Sulawesi Tengah meminta semua pengurus setiap cabang olahraga di kabupaten dan kota di provinsi itu untuk memprogramkan pembinaan atlet usia dini demi kesinambungan prestasi di tingkat nasional.

Ketua Umum KONI Sulteng, Anwar Ponulele di Palu, Jumat mengatakan pembinaan atlet usia dini wajib dilakukan oleh semua cabang olahraga yang ada di daerah ini.

Untuk melahirkan atlet-atlet berprestasi baik pada event nasional maupun internasional, maka harus dimulai dari usia dini. Jika atlet sudah dipersiapkan sejak usia dini niscaya mereka akan mengukir prestasi cemerlang, katanya.

Ia juga mengatakan, prestasi atlet akan bersinambungan, karena stok atlet tetap tersedia. "Tidak terputus, sebab program pembinaan atlet usia dini berjalan sebagaimana yang kita harapkan," kata Anwar.

Oleh karena ini, KONI Sulteng berharap masing-masing pengurus cabang baik yang ada di Kota Palu maupun kabupaten untuk memberikan perhatian serius terhadap program pembinaan atlet usia dini di daerahnya.

"Jangan sampai ada cabor yang tidak memprogramkan pembinaan atlet usia dini," pinta Anwar.

Dia menambahkan semua atlet Sulteng yang meraih prestasi cemerlang di berbagai event dalam maupun luar negeri adalah atlet yang dibina dari usia dini seperti atlet karate maupun pencak silat. 

Salah satu atlet berprestasi di Sulteng yang dibina mulai dari usia dini adalah Cristo Mondolu. Karateka handal Sulteng yang kini sudah menjadi pelatih nasional itu beberapa kali membela tim Merah Putih dalam berbagai kejuaraan dan berhasil mengukir prestasi terbaik.

KONI Sulteng juga mengalokasikan dana pembinaan untuk semua cabang olahraga yang diambil dari dana hibah dari pemerintah provinsi, kata dia tanpa merincinya.

Selain mendorong program pembinaan atlet usia dini, Ketua Umum KONI Sulteng itu juga meminta agar atlet yang lolos ke PON XX di Papua pada Oktober 2021 tetap menjalani latihan, namun mematuhi protokol kesehatan COVID-19.