Pasien COVID-19 Sulteng bertambah menjadi 59 orang

id Sulteng,Sandi,Corona,Resesi

Pasien COVID-19 Sulteng bertambah menjadi 59 orang

Umat muslim menggunakan masker saat mengikuti shalat Idul Adha berjamaah di Lapangan Vatulemo, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (31/7/2020). Berbagai alat pelindung diri digunakan oleh warga saat mengikuti pelaksanaan shalat Idul Adha berjamaah guna mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/pras.

Palu (ANTARA) - Juru Bicara Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Sulawesi Tengah Moh. Haris Kariming menyatakan 59 orang di sejumlah daerah di provinsi itu terkonfirmasi positif COVID-19 pada Sabtu.



"Hari ini 59 orang terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan sampel usap sehingga secara kumulatif 1.453 orang telah terinfeksi COVID-19 hingga hari ini," katanya di Palu, Sabtu malam.



Ia menerangkan 59 orang itu berada di sejumlah kabupaten dan kota di Sulteng, antara lain 10 orang di Kota Palu, 20 orang di Kabupaten Banggai,13 orang di Morowali, satu orang di Poso, satu orang di Sigi, delapan orang di Morowali Utara dan enam orang di Parigi Moutong.



Selain itu, empat pasien COVID-19 di Morowali dinyatakan sembuh hari ini sehingga secara kumulatif total pasien COVID-19 Sulteng yang sembuh berjumlah 934 orang.



Haris mengatakan empat pasien COVID-19 masing-masing satu orang di Banggai, dua orang di Poso dan satu orang di Donggala dinyatakan meninggal dunia. Secara kumulatif total pasien COVID-19 yang meninggal dunia hingga saat ini berjumlah 58 orang.



"Saat ini 460 pasien masih menjalani isolasi secara mandiri maupun di pusat pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah setempat, kemudian 320 sampel usap COVID-19 dalam pemeriksaan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng di Palu," tambahnya.



Ia berharap, hasil pemeriksaan 320 sampel usap tersebut negatif agar tidak terjadi ledakan kasus COVID-19 di Sulteng.



Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat agar mendukung tim pengawas Dinas Kesehatan kabupaten dan kota di Sulteng yang melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19.



"Langkah tersebut sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan di Sulteng," katanya.