Kasus positif COVID-19 di Sulteng cetak rekor tertinggi

id Sulteng,Palu,covid

Kasus positif COVID-19 di Sulteng cetak rekor tertinggi

Sejumlah penumpang kapal laut asal Pulau Kalimantan menjalani pemeriksaan kesehatan dan kelengkapan identitas di Pelabuhan Taipa di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (9/6/2020). Pemerintah Kota Palu terus memperketat pemeriksaan pelaku perjalanan yang memasuki wilayahnya guna mencegah penyebaran COVID-19 yang kembali meningkat di daerah tersebut. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Palu (ANTARA) - Penambahan kasus COVID-19 di Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat rekor tertinggi hari ini setelah 81 warga dinyatakan positif.

Juru Bicara Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulteng Moh. Haris Kariming menyatakan hari ini 81 orang terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan usap (swab).

"Ini merupakan penambahan kasus harian tertinggi. Secara kumulatif 1.632 orang di Sulteng telah terinfeksi COVID-19," katanya di Palu, Selasa malam.

Ia menjelaskan 81 orang itu berada di sejumlah kabupaten dan kota antara lain 14 orang di Kota Palu, 31 orang di Kabupaten Banggai Kepulauan, 18 orang di Poso, enam orang di Morowali, lima orang di Sigi, empat orang di Tolitoli, satu orang di Buol, satu orang di Morowali Utara dan satu orang di Banggai Laut.
 

Sementara itu 11 pasien COVID-19, masing-masing lima orang di Palu, satu orang di Sigi, dua orang di Donggala, satu orang di Banggai Laut, satu orang dili Parigi Moutong dan satu orang di Tolitoli dinyatakan sembuh hari ini.

Sehingga, secara kumulatif total pasien COVID-19 yang sembuh sampai saat ini berjumlah 969 orang. Selain itu total pasien COVID-19 yang meninggal dunia berjumlah 62 orang.

Haris menerangkan saat ini 601 pasien masih menjalani karantina secara mandiri maupun di pusat pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah setempat.

"Saat ini ada 295 sampel usap COVID-19 dalam pemeriksaan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng di Palu," katanya.

Ia berharap hasil pemeriksaan terhadap 295 sampel usap tersebut negatif agar tidak terjadi ledakan kasus lagi COVID-19 di Sulteng.

Haris mengimbau masyarakat agar mendukung tim pengawas Dinas Kesehatan kabupaten dan kota di Sulteng yang melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19.

"Langkah tersebut sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan COVID-19 di Sulteng," katanya.*