150 KK warga Desa Lemban Tongoa diungsikan pascapenyerangan OTK

id Penangulangan, terorisme, di sulteng

150 KK warga Desa Lemban Tongoa  diungsikan pascapenyerangan OTK

Ilustrasi - Beberapa pengojek berjuang menembus jalan setapak dan licin di dalam hutan untuk mengangkut barang-barang dari Desa Tongoa ke Manggalapi, Sabtu (9/6). ANTARA/Anas Massa

Palu (ANTARA) - Sebanyak 150 kepala keluarga di Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, diungsikan pascapenyerangan yang dilakukan oleh sekelompok orang tak dikenal pada hari Jumat (27/11) sekitar pukul 09.00 WITA.

Kepala Desa Lemban Tongoa Deki Basalulu ketika dihubungi ANTARA di Palu, Sabtu, menjelaskan bahwa mereka yang mengungsi itu bermukim dekat lokasi kejadian penyerangan.

Dijelaskan pula bahwa ratusan kepala keluarga itu diungsikan ke tempat yang lebih aman yang lokasinya masih di Desa Lemban Tongoa.



''Saat ini aman, semua warga di lokasi sudah diungsikan ke daerah yang ramai penduduk,'' katanya.

Berdasarkan keterangan saksi mata, kata Deki, pelaku yang melakukan penyerangan itu berjumlah enam orang.

''Warga ada yang lihat. Namun, sampai sekarang belum didapat, ada enam orang,'' kata Kades Lemban Tongoa.

Ia berharap kepada masyarakat, khususnya Lemban Tongoa, jangan mudah terprovokasi ketika menerima informasi di media sosial yang kontennya tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

''Kami aman. Saya tidak suruh warga untuk meng-upload di media sosial. Saya berharap tidak ada yang terprovokasi,'' katanya menegaskan.



Sebelumnya, salah satu wilayah Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, diserang oleh sekelompok orang tak dikenal pada hari Jumat (27/11).

Akibat kejadian itu, sejumlah rumah warga terbakar dan empat orang warga yang diketahui merupakan satu keluarga meninggal dunia.